besok, akan menjadi pembukaan bulan yang baru
hari ini menjadi langkah terakhir dan penutupan bulan ini
langkah terakhir pemenuhan setiap bulan
langkah berikutnya menjadi awal pengharapan
semua terikrar sebuah mimpi untuk menjadi seperti itu
bulan depan akan segera datang
kedatangan yang sangat dinantikan kepastiannya
siapa yang tahu apa yang akan terjadi besok?
entahlah....
aku sendiri tinggal menunggu datangnya hari bersinarnya matahari pagi
saat jarum jam menunjuk pada angka dua belas, tengah malam
itulah awal bulan yang mendebarkan dan mengejutkan
menanti cerita masa depan dan segera mungkin membungkus rapi cerita masa lalu di bulan ini
bulan ini menjadi kisah yang paling indah dalam sejarah hidupku
di bulan Juli ini, aku berusia muda tingkat lanjut
merayakan jadinya aku dengan kehadiran keluarga utuh
akan tetapi di pertengahan bulan, aku harus menerima kenyataan pahit
tidak ada lagi seorang yang memimpinku menuju ke depan untuk sementara waktu
aku harus bisa untuk berdiri seorang diri bersama yang ada sekarang
menikmati hidup bersama orang-orang yang juga satu darah dan mata daging
namun, itulah kisah masa lalu yang sedih dan duka
bagaimana pun caranya, duka itu harus ditutup dengan rapi dan indah agar tetaplah dikenang sampai mati
pengenangan lebih indah bila mau mengerti masalah
selamat jalan bulan "July"....
selamat datang bulan "August"....
Sabtu, 31 Juli 2010
Kamis, 29 Juli 2010
Sumber Inspiransi
ternyata aku memang menyusahkan saja setiap orang yang aku kenal
yah, aku sadar akan hal menyakitkan ini
aku juga ingin tahu apa letak kesalahanku
tapi tak ada yang memberi kepastian
maka sedihlah aku jadinya, kecewa dan bingung harus bagaimana menghadapinya?
kalau ditanya, kenapa
hanya untaian senyum yang diberikan
hanya itu yang kudapatkan setelah menunggu kepastian penting
akan tetapi sebelum itu, aku menjadi tahu satu hal akan tentang seorang ibu tua
ibu tua yang baik hati dari India, Calcuta
serut wajah tuanya menunjukkan perjuangan hidupnya yang sangat mulia
sikap dan pola pikiran yang benar adanya
semua benar, tak ada yang salah
ia inspiransiku
disetiap kata-kata,tindakannya dan sifatnya yang dermawan telah membuka lebar mataku
siapa yang tidak kenal sosoknya?
semua pasti tahu, siapa dia kalau bukan Bu Teresa
seorang ibu tua yang sangat terkenal dimana-mana
aku pun belajar banyak darinya
aku harus bisa untuk selalu menghargai hidup ini dan selalu hidup dalam tangan Tuhan
karena dengan kekuasaan-Nya semua bisa berubah menjadi sebuah kisah yang sangat berkesan
melakukan semua hal dengan cinta dari hati
mencintai orang lain seperti mencintai diri sendiiri
saling berbagi sama seperti membagikan cinta dan kasih Tuhan
Bu Teresa mengajarkan sesuatu yang tidak pernah kudapat dimana-mana
aku disadarkan suatu kenyataan, manusia adalah jelmaan sang pencipta
jelmaan yang bisa jadi apa saja
agar kita bisa juga melayaninya selayaknya anak-anak-Nya
aku percaya di dalam Tuhan ada jalan kebenaran dan kepastian
belajar untuk tidak menutup diri kepada Tuhan
karena Dialah sahabat terbaikku.....
yah, aku sadar akan hal menyakitkan ini
aku juga ingin tahu apa letak kesalahanku
tapi tak ada yang memberi kepastian
maka sedihlah aku jadinya, kecewa dan bingung harus bagaimana menghadapinya?
kalau ditanya, kenapa
hanya untaian senyum yang diberikan
hanya itu yang kudapatkan setelah menunggu kepastian penting
akan tetapi sebelum itu, aku menjadi tahu satu hal akan tentang seorang ibu tua
ibu tua yang baik hati dari India, Calcuta
serut wajah tuanya menunjukkan perjuangan hidupnya yang sangat mulia
sikap dan pola pikiran yang benar adanya
semua benar, tak ada yang salah
ia inspiransiku
disetiap kata-kata,tindakannya dan sifatnya yang dermawan telah membuka lebar mataku
siapa yang tidak kenal sosoknya?
semua pasti tahu, siapa dia kalau bukan Bu Teresa
seorang ibu tua yang sangat terkenal dimana-mana
aku pun belajar banyak darinya
aku harus bisa untuk selalu menghargai hidup ini dan selalu hidup dalam tangan Tuhan
karena dengan kekuasaan-Nya semua bisa berubah menjadi sebuah kisah yang sangat berkesan
melakukan semua hal dengan cinta dari hati
mencintai orang lain seperti mencintai diri sendiiri
saling berbagi sama seperti membagikan cinta dan kasih Tuhan
Bu Teresa mengajarkan sesuatu yang tidak pernah kudapat dimana-mana
aku disadarkan suatu kenyataan, manusia adalah jelmaan sang pencipta
jelmaan yang bisa jadi apa saja
agar kita bisa juga melayaninya selayaknya anak-anak-Nya
aku percaya di dalam Tuhan ada jalan kebenaran dan kepastian
belajar untuk tidak menutup diri kepada Tuhan
karena Dialah sahabat terbaikku.....
Minggu, 25 Juli 2010
Tujuan Hidup
aku memang tak mengerti dan selamanya tak akan bisa mengerti
entah kenapa, aku merasa belum bisa menjawab apapun
yang bisa kulakukan hanyalah mengikuti arus
kemanapun jatuhnya, disanalah keinginanku berpijak
aku percaya, suatu saat sesuatu yang mengerikan akan berubah menjadi suatu yang menyenangkan dan melegakan
akan tetapi, untuk mendapatkannya, aku sadar harus berjuang menatap suatu musibah
musibah menuju puncak
akhir dari puncak kehidupan
tak mudah ditebak memang, masa depan ini
siapa pun menyadarinya
semua juga punya tujuan hidup, begitu juga aku
tujuan hidup yang hanya tertuju pada satu titik
entahlah titik apa dan dimana itu
suatu saat akan terlihat dan bisa dicapai
di sisi lain, aku diharuskan untuk bisa menyelesaikan jenjang terakhir ini
banyak suka dan duka yang terjalin di antara setiap waktu
meskipun, ini baru berjalan beberapa bulan saja
akan tetapi terasa tak kuasa ingin berteriak di depan wajah dan telinga mereka
agar mereka sadar akan diriku
sensitif, mungkin mereka harus tahu hal ini
tak harus dipikirkan bagaimana terjadinya, tapi jalanilah apapun seadanya saja
menjalani hidup ini dengan penuh keyakinan
di balik keraguan, pasti ada jawaban dan kepastian
kalaupun aku bisa menjadi seperti itu, mungkin aku sudah bisa berjalan sendiri
semoga suatu saat itu akan terwujud
atas nama Tuhan, akan muncul jalan bagiku.....
aku percaya akan hal satu ini.....
entah kenapa, aku merasa belum bisa menjawab apapun
yang bisa kulakukan hanyalah mengikuti arus
kemanapun jatuhnya, disanalah keinginanku berpijak
aku percaya, suatu saat sesuatu yang mengerikan akan berubah menjadi suatu yang menyenangkan dan melegakan
akan tetapi, untuk mendapatkannya, aku sadar harus berjuang menatap suatu musibah
musibah menuju puncak
akhir dari puncak kehidupan
tak mudah ditebak memang, masa depan ini
siapa pun menyadarinya
semua juga punya tujuan hidup, begitu juga aku
tujuan hidup yang hanya tertuju pada satu titik
entahlah titik apa dan dimana itu
suatu saat akan terlihat dan bisa dicapai
di sisi lain, aku diharuskan untuk bisa menyelesaikan jenjang terakhir ini
banyak suka dan duka yang terjalin di antara setiap waktu
meskipun, ini baru berjalan beberapa bulan saja
akan tetapi terasa tak kuasa ingin berteriak di depan wajah dan telinga mereka
agar mereka sadar akan diriku
sensitif, mungkin mereka harus tahu hal ini
tak harus dipikirkan bagaimana terjadinya, tapi jalanilah apapun seadanya saja
menjalani hidup ini dengan penuh keyakinan
di balik keraguan, pasti ada jawaban dan kepastian
kalaupun aku bisa menjadi seperti itu, mungkin aku sudah bisa berjalan sendiri
semoga suatu saat itu akan terwujud
atas nama Tuhan, akan muncul jalan bagiku.....
aku percaya akan hal satu ini.....
Ragu
semua berawal saat saudara kandungku pergi meninggalkan tanah air
pergi ke ujung dunia untuk menimba ilmu
awal dari suatu pengalaman berlanjut ke rasa kebingungan dan asing
aku rasa, aku tak bisa seperti itu
seperti dengan nasehat orang tua
nasehat sekaligus pertanyaan yang sangat menyakitkan
bagi diriku terlebih, ini terasa seperti beban paksaan yang sedang menguji ketahananku
apalah artinya sebuah pertanyaan kalau aku sendiri merasa aneh dan takut?
haruskah aku memberi kepastiannya sekarang juga?
kenapa harus secepat ini waktu berjalan?
huffh..
kalau saja mereka mengerti aku
aku tidak bisa untuk yakinkan bakat dan keinginanku di masa yang akan datang
aku hanya merasa suatu beban baru
mengapa beban ini semakin merusak keinginan terbesarku?
aku pun masih suka berganti-ganti
jangan sampai ini menjadi beban bagiku
biarkanlah ini semua berjalan apa adanya
masih ada sisa waktu sampai aku lulus
kenapa tidak mengerti juga?
aku katakan terus terang, "aku tidak tahu aku mau apa saat ini dan besoknya!!!!"
izinkanlah aku untuk berfikir sejenak
berikanlah aku waktu utuk memutuskan dan memilih, mana yang terbaik
mungkin itu bukanlah bakatku yang sebenarnya?
bukannya akan sia-sia?
aku tak yakin aku bisa..
ya Tuhan, aku masih tak percaya akan talentaku
kadang aku sering berubah dalam otak
kadang aku ragu dengan semua ini
aku takut tak sanggup
aku takut, Tuhan....
jalanku untuk terus memilih yang satu ini, menjadi sangat ragu
apa ini yang dinamakan dampak usia dini karena belum ada kesiapan hati dan kepercayaan diri?
ya, mungkin aku masih belum tahu siapa dan apa jati diriku....
pergi ke ujung dunia untuk menimba ilmu
awal dari suatu pengalaman berlanjut ke rasa kebingungan dan asing
aku rasa, aku tak bisa seperti itu
seperti dengan nasehat orang tua
nasehat sekaligus pertanyaan yang sangat menyakitkan
bagi diriku terlebih, ini terasa seperti beban paksaan yang sedang menguji ketahananku
apalah artinya sebuah pertanyaan kalau aku sendiri merasa aneh dan takut?
haruskah aku memberi kepastiannya sekarang juga?
kenapa harus secepat ini waktu berjalan?
huffh..
kalau saja mereka mengerti aku
aku tidak bisa untuk yakinkan bakat dan keinginanku di masa yang akan datang
aku hanya merasa suatu beban baru
mengapa beban ini semakin merusak keinginan terbesarku?
aku pun masih suka berganti-ganti
jangan sampai ini menjadi beban bagiku
biarkanlah ini semua berjalan apa adanya
masih ada sisa waktu sampai aku lulus
kenapa tidak mengerti juga?
aku katakan terus terang, "aku tidak tahu aku mau apa saat ini dan besoknya!!!!"
izinkanlah aku untuk berfikir sejenak
berikanlah aku waktu utuk memutuskan dan memilih, mana yang terbaik
mungkin itu bukanlah bakatku yang sebenarnya?
bukannya akan sia-sia?
aku tak yakin aku bisa..
ya Tuhan, aku masih tak percaya akan talentaku
kadang aku sering berubah dalam otak
kadang aku ragu dengan semua ini
aku takut tak sanggup
aku takut, Tuhan....
jalanku untuk terus memilih yang satu ini, menjadi sangat ragu
apa ini yang dinamakan dampak usia dini karena belum ada kesiapan hati dan kepercayaan diri?
ya, mungkin aku masih belum tahu siapa dan apa jati diriku....
Sabtu, 24 Juli 2010
Mona's Diary
Malam telah tiba. Bintang bertaburan menghiasi lagit malam kelam, tetapi tak terlihat bulan yang menerangi indahnya malam seperti biasanya. Aku pun membuka tirai kamarku. Halo semua, namaku Mona Liarta. Sejak kecil, aku sudah tinggal di Panti Asuhan Harapan Kasih. Aku enggak tau, kenapa aku bisa di sini. Kata Bunda Nerta, pemilik panti asuhan, aku ditemukan di bawah pohon mangga samping tembok besar panti asuhan yang membatasi antara taman dan jalan raya. Saat itu, aku masih bayi berusia sekitar satu minggu. Hari itu sedang turun hujan dengan sangat deras. Bunda Nerta yang mendengar tangisanku, langsung membawaku dan merawatku hingga sekarang.
Sekarang aku sudah berusia tujuh belas tahun. Selama tujuh belas tahun, aku hidup dan dibesarkan di panti asuhan ini bersama Bunda Nerta dan Bunda Kirana, adik kandungnya. Selain ada dua bunda yang cantik dan baik hati, di sini juga ada Pak Abdul, tukang kebun sekaligus satu-satunya orang yang juga bertugas menjaga keamanan sekitar panti asuhan ini. Aku juga punya banyak teman yang baik. terlebih aku punya seorang sahabat yang sangat aku sayangi. Namanya Ina Sunerti. Selain cantik dan manis, ia juga pandai dan baik hati. maka tak jarang banyak banget orang yang suka sama dia. Terkadang, aku iri sama dia. Namun, meski begitu, ia tetap mau menerima keadaanku apa adanya. Akan tetapi, keadaannya telah berubah. Sekarang ini hubunganku dengannya sedang enggak baik. Gimana enggak? Gara-gara kecelakaan dua tahun lalu, Ina udah enggak mau ngomong sama aku dan terus merasa bersalah.
Semua ini terjadi saat panti asuhan mengadakan suatu ziarah ke Bandung. Saat di Bandung, ada acara bebas. Aku dan Ina memutuskan untuk jalan-jalan sekitar penginapan. Tapi, ketika ingin pulang ke penginapan, jalanan sepi. Maka Ina berlari mendahuluiku. Ina enggak melihat kanan kirinya. Tiba-tiba dari arah kanan melajulah sebuah mobil sedan biru dengan kecepatan penuh. Tanpa pikir panjang, aku langsung berlari dan mendorong Ina agar terhindar dari mobil itu. Tapi apa kata, malah aku yang tertabrak. Seketika, darahku mengucur keluar dimana-mana. Supir mobil sedan biru itu kabur meninggalkan Ina dan aku begitu saja. Ina menjadi sangat panik. Dan aku sudah enggak sadarkan diri. Ina berteriak meminta tolong. Untung saja semuanya datang dan langsung membawaku ke rumah sakit terdekat.
Sejak kejadian tragis itu, aku sempat mengalami gagar otak ringan selama kurang lebih satu setengah tahun. Gara-gara itu, aku mengalami kelumpuhan sementara. Maka dari itu, aku harus duduk di kursi roda. Semua kegiatanku, kulakukan di kursi roda itu. Aku sangat berharap, Ina bisa tersenyum saat melihat aku sehat-sehat saja. Sampai sekarang, aku masih ingin, Ina yang mendorong kursi roda ini, menemaniku terapi jalan agar aku dan dia bisa jalan-jalan dan bermain seperti dulu. Tapi sepertinya, itu hanya mimpiku yang bodoh. Ina enggak mungkin mau seperti dulu. Dia udah berubah total. Dimulai dari cara berpakaian, cara berjalan, berperilaku dan berbicara. Semuanya menjadi sangat liar. Seakan itu bukan Ina Sunerti yang aku kenal.
Aku pusing bukan kepalang untuk mengembalikan Ina yang dulu. Tapi itu sangat sulit. Boro-boro mengembalikan Ina yang dulu, ngobrol aja susahnya minta ampun. Padahal, aku enngak pernah marah atau bahkan benci sama sahabatku sendiri. Itu alami kecelakaan! Ya Tuhan kenapa Ina enggak pernah sadar akan hal ini? Apakah hatinya yang beku itu, tidak bisa dicairkan kembali menjadi Ina Sunerti yang dulu? Bantulah aku Ya Tuhan untuk melewati cobaan ini. Aku mohon Ya Tuhan. Aku percaya, suatu hari nanti sahabatku akan segera kembali seperti dulu lagi.
Berbulan-bulan pun berlalu. Tahun demi tahun berjalan terlalu cepat bagiku. Rasanya baru kemarin aku ditampar Ina karena aku terus-terusan mencoba mengingatkan kenanganku dengannya. Aku tak menyangka, kata demi kata kotor dan menyakitkan keluar dari mulutnya. Dan akhirnya, aku pun menyerah. Aku pasrah dan menyerahkan semua ini kepada Tuhan. Apapun yang terjadi, aku terima. Mungkin itu yang terbaik untuk persahabatanku dengan Ina Sunerti.
Ternyata, Tuhan tak pernah meninggalkan aku sendirian. Dan Ia telah menjawab pertanyaan-pertanyaanku atas masalahku ini. Hari ini, aku terkejut dengan perubahan Ina yang sangat mendadak. Tiba-tiba saja, mataku tak bisa berkedip sedetik pun sejak bangun pagi tadi. Siapa yang sangka, Ina yang tadinya berpenampilan berantakan dan liar, kini ia telah berubah seperti Ina yang dulu. Ia telah kembali ramah lingkungan sesamanya, termasuk aku. Ia sudah mau menemaniku berobat dan melakukan semuanya bersama-sama lagi. Terkadang, aku masih bingung dan bertanya tentang perubahannya itu. tapi, ia hanya membalasnya dengan senyuman indah yang pernah ia berikan kepadaku sebelumnya lalu berkata, "ini semua adalah jawaban dari Tuhan yang masuk ke dalam mimpiku sebulan terakhir ini."
Aku pun sangat terkejut namun senang. Kini aku merasa bahagia menjadi perempuan berkursi roda yang paling beruntung sedunia. Seolah ada kekuatan baru dalam diriku. Aku rajin terapi dan semangat menghadapi setiap cobaan yang datang ke hidupku. Berkat semuanya ini, kini aku sudah dinyatakan sembuh total secara jasmani dan rohani. Aku sudah bisa berjalan dengan menggunakan kakiku lagi. Ya, aku sudah lepas dari kursi roda yang membatasi gerakanku. Aku benar-benar sangat bersyukur atas semua berkah ini. Berkah yang sangat indah. Meski aku tidak pernah tahu, siapa aku sebenarnya dan siapa orang tuaku. tapi, sekarang itu tidak menjadi penting lagi. Yang terpenting bagiku adalah keluargaku di Panti Asuhan Harapan Kasih....
Sekarang aku sudah berusia tujuh belas tahun. Selama tujuh belas tahun, aku hidup dan dibesarkan di panti asuhan ini bersama Bunda Nerta dan Bunda Kirana, adik kandungnya. Selain ada dua bunda yang cantik dan baik hati, di sini juga ada Pak Abdul, tukang kebun sekaligus satu-satunya orang yang juga bertugas menjaga keamanan sekitar panti asuhan ini. Aku juga punya banyak teman yang baik. terlebih aku punya seorang sahabat yang sangat aku sayangi. Namanya Ina Sunerti. Selain cantik dan manis, ia juga pandai dan baik hati. maka tak jarang banyak banget orang yang suka sama dia. Terkadang, aku iri sama dia. Namun, meski begitu, ia tetap mau menerima keadaanku apa adanya. Akan tetapi, keadaannya telah berubah. Sekarang ini hubunganku dengannya sedang enggak baik. Gimana enggak? Gara-gara kecelakaan dua tahun lalu, Ina udah enggak mau ngomong sama aku dan terus merasa bersalah.
Semua ini terjadi saat panti asuhan mengadakan suatu ziarah ke Bandung. Saat di Bandung, ada acara bebas. Aku dan Ina memutuskan untuk jalan-jalan sekitar penginapan. Tapi, ketika ingin pulang ke penginapan, jalanan sepi. Maka Ina berlari mendahuluiku. Ina enggak melihat kanan kirinya. Tiba-tiba dari arah kanan melajulah sebuah mobil sedan biru dengan kecepatan penuh. Tanpa pikir panjang, aku langsung berlari dan mendorong Ina agar terhindar dari mobil itu. Tapi apa kata, malah aku yang tertabrak. Seketika, darahku mengucur keluar dimana-mana. Supir mobil sedan biru itu kabur meninggalkan Ina dan aku begitu saja. Ina menjadi sangat panik. Dan aku sudah enggak sadarkan diri. Ina berteriak meminta tolong. Untung saja semuanya datang dan langsung membawaku ke rumah sakit terdekat.
Sejak kejadian tragis itu, aku sempat mengalami gagar otak ringan selama kurang lebih satu setengah tahun. Gara-gara itu, aku mengalami kelumpuhan sementara. Maka dari itu, aku harus duduk di kursi roda. Semua kegiatanku, kulakukan di kursi roda itu. Aku sangat berharap, Ina bisa tersenyum saat melihat aku sehat-sehat saja. Sampai sekarang, aku masih ingin, Ina yang mendorong kursi roda ini, menemaniku terapi jalan agar aku dan dia bisa jalan-jalan dan bermain seperti dulu. Tapi sepertinya, itu hanya mimpiku yang bodoh. Ina enggak mungkin mau seperti dulu. Dia udah berubah total. Dimulai dari cara berpakaian, cara berjalan, berperilaku dan berbicara. Semuanya menjadi sangat liar. Seakan itu bukan Ina Sunerti yang aku kenal.
Aku pusing bukan kepalang untuk mengembalikan Ina yang dulu. Tapi itu sangat sulit. Boro-boro mengembalikan Ina yang dulu, ngobrol aja susahnya minta ampun. Padahal, aku enngak pernah marah atau bahkan benci sama sahabatku sendiri. Itu alami kecelakaan! Ya Tuhan kenapa Ina enggak pernah sadar akan hal ini? Apakah hatinya yang beku itu, tidak bisa dicairkan kembali menjadi Ina Sunerti yang dulu? Bantulah aku Ya Tuhan untuk melewati cobaan ini. Aku mohon Ya Tuhan. Aku percaya, suatu hari nanti sahabatku akan segera kembali seperti dulu lagi.
Berbulan-bulan pun berlalu. Tahun demi tahun berjalan terlalu cepat bagiku. Rasanya baru kemarin aku ditampar Ina karena aku terus-terusan mencoba mengingatkan kenanganku dengannya. Aku tak menyangka, kata demi kata kotor dan menyakitkan keluar dari mulutnya. Dan akhirnya, aku pun menyerah. Aku pasrah dan menyerahkan semua ini kepada Tuhan. Apapun yang terjadi, aku terima. Mungkin itu yang terbaik untuk persahabatanku dengan Ina Sunerti.
Ternyata, Tuhan tak pernah meninggalkan aku sendirian. Dan Ia telah menjawab pertanyaan-pertanyaanku atas masalahku ini. Hari ini, aku terkejut dengan perubahan Ina yang sangat mendadak. Tiba-tiba saja, mataku tak bisa berkedip sedetik pun sejak bangun pagi tadi. Siapa yang sangka, Ina yang tadinya berpenampilan berantakan dan liar, kini ia telah berubah seperti Ina yang dulu. Ia telah kembali ramah lingkungan sesamanya, termasuk aku. Ia sudah mau menemaniku berobat dan melakukan semuanya bersama-sama lagi. Terkadang, aku masih bingung dan bertanya tentang perubahannya itu. tapi, ia hanya membalasnya dengan senyuman indah yang pernah ia berikan kepadaku sebelumnya lalu berkata, "ini semua adalah jawaban dari Tuhan yang masuk ke dalam mimpiku sebulan terakhir ini."
Aku pun sangat terkejut namun senang. Kini aku merasa bahagia menjadi perempuan berkursi roda yang paling beruntung sedunia. Seolah ada kekuatan baru dalam diriku. Aku rajin terapi dan semangat menghadapi setiap cobaan yang datang ke hidupku. Berkat semuanya ini, kini aku sudah dinyatakan sembuh total secara jasmani dan rohani. Aku sudah bisa berjalan dengan menggunakan kakiku lagi. Ya, aku sudah lepas dari kursi roda yang membatasi gerakanku. Aku benar-benar sangat bersyukur atas semua berkah ini. Berkah yang sangat indah. Meski aku tidak pernah tahu, siapa aku sebenarnya dan siapa orang tuaku. tapi, sekarang itu tidak menjadi penting lagi. Yang terpenting bagiku adalah keluargaku di Panti Asuhan Harapan Kasih....
Kamis, 22 Juli 2010
Masa Lalu VS Masa Sekarang
terasa teringat semua masa laluku yang aneh
aku mengingatkan diri akan itu lagi
aku tertawa menganehkan diri
senang, sedih semua datang kembali
rindu dan ingin melihat kelanjutan cerita mimpi, kini menghiasi hari-hari singkatku
entah apa yang mendorongku untuk melakukannya lagi berulang-ulang
yang jelas ini semua datang membayangi hidupku lagi
di kepala ini tumbuh ingatan khusus akan sesuatu yang tak bernilai harganya
walaupun aku berjuang mati-matian membela diri dan melepaskan diri dari belenggu kepolosan Iblis
tapi sekarang, hatiku terasa tentram dan damai
meski ada rasa menolak
aku mencoba untuk selalu bersikap adil dan biasa-biasa saja di depan banyak orang
tetap melakukan kegiatan rutinitas yang padat sambil mengumandangkan isi dari imajinasi pikiran
semua itu datang dari sederetan nada-nada yang membentuk suatu nyanyian abadikan sebuah cerita di balik layar kehidupan
setiap hentakkan nada yang keluar, meresapi nadi-nadiku dan bergetarlah hatiku
maka meneteslah air mataku perlahan-lahan membasahi daerah sekitarnya
aku mencoba untuk tidak seperti ini lagi
tapi, aku sadari akan suatu hal yang bermakna penting
aku masih dipermainkan oleh si "imajinasi"
meskipun begitu, tak ada yang bisa kulakukan banyak selain "menyibukkan diri" dan "berdoa"
dengan inilah aku merasa lupa akan semua ini
aku tak mengingat mati kapan ini datang ke jalan hidupku sampai ini telah menutup kemungkinan dan sampai di detik-detik terakhir dinyatakan "mati"
aku masih harus belajar menerima kenyataan pahit dan indah ini
aku harus yakini diriku untuk bisa menjalani hidup selayaknya orang normal
tidak lagi menutup diri bagi orang yang menunggu maupun ditunggu
sekarang, aku belajar dari sang guru "berpengalaman"
bahwa satu titik penting dalam sejarah kehidupan manusia diawali dengan canda tawa di dunia mimpi anak-anak
mengenang semua ini tanpa ada kesedihan dan kepedihan di hati
menatap ke depan, melihat masa depsn yang tak kan pernah datang dua kali
pengenangan seperti ini, memang sedikit menyakitkan dan sedikit paksaan hati untuk berkata "TIDAK" akan sesuatu yang telah berlalu
namun inilah jalan yang "terbaik" yang aku punya
sesuatu yang aku punya saat senandung lagu dan film penuh arti cerita masa kecil akan "persahabatan" dan "cinta" sampai aku menyerahkan diri kepada yang membuatku seperti ini
meminta kejelasan dan tujuan hal bodoh ini
akan tetapi, aku masih belum bisa menerima kalau ini telah "berakhir" dan benar-benar "selesai"
aku mengingatkan diri akan itu lagi
aku tertawa menganehkan diri
senang, sedih semua datang kembali
rindu dan ingin melihat kelanjutan cerita mimpi, kini menghiasi hari-hari singkatku
entah apa yang mendorongku untuk melakukannya lagi berulang-ulang
yang jelas ini semua datang membayangi hidupku lagi
di kepala ini tumbuh ingatan khusus akan sesuatu yang tak bernilai harganya
walaupun aku berjuang mati-matian membela diri dan melepaskan diri dari belenggu kepolosan Iblis
tapi sekarang, hatiku terasa tentram dan damai
meski ada rasa menolak
aku mencoba untuk selalu bersikap adil dan biasa-biasa saja di depan banyak orang
tetap melakukan kegiatan rutinitas yang padat sambil mengumandangkan isi dari imajinasi pikiran
semua itu datang dari sederetan nada-nada yang membentuk suatu nyanyian abadikan sebuah cerita di balik layar kehidupan
setiap hentakkan nada yang keluar, meresapi nadi-nadiku dan bergetarlah hatiku
maka meneteslah air mataku perlahan-lahan membasahi daerah sekitarnya
aku mencoba untuk tidak seperti ini lagi
tapi, aku sadari akan suatu hal yang bermakna penting
aku masih dipermainkan oleh si "imajinasi"
meskipun begitu, tak ada yang bisa kulakukan banyak selain "menyibukkan diri" dan "berdoa"
dengan inilah aku merasa lupa akan semua ini
aku tak mengingat mati kapan ini datang ke jalan hidupku sampai ini telah menutup kemungkinan dan sampai di detik-detik terakhir dinyatakan "mati"
aku masih harus belajar menerima kenyataan pahit dan indah ini
aku harus yakini diriku untuk bisa menjalani hidup selayaknya orang normal
tidak lagi menutup diri bagi orang yang menunggu maupun ditunggu
sekarang, aku belajar dari sang guru "berpengalaman"
bahwa satu titik penting dalam sejarah kehidupan manusia diawali dengan canda tawa di dunia mimpi anak-anak
mengenang semua ini tanpa ada kesedihan dan kepedihan di hati
menatap ke depan, melihat masa depsn yang tak kan pernah datang dua kali
pengenangan seperti ini, memang sedikit menyakitkan dan sedikit paksaan hati untuk berkata "TIDAK" akan sesuatu yang telah berlalu
namun inilah jalan yang "terbaik" yang aku punya
sesuatu yang aku punya saat senandung lagu dan film penuh arti cerita masa kecil akan "persahabatan" dan "cinta" sampai aku menyerahkan diri kepada yang membuatku seperti ini
meminta kejelasan dan tujuan hal bodoh ini
akan tetapi, aku masih belum bisa menerima kalau ini telah "berakhir" dan benar-benar "selesai"
Rabu, 21 Juli 2010
Sadari Dari Dulu
dimulai dengan derasnya air mata yang membasahi kertasku
diakhiri dengan penyesalan dan suatu kesadaran yang sangat benar dan diakui
dunia telah mengakui tentang aku
dunia menjadi saksi lahir dan terbentuknya diri ini
di atas permukaan tak merata, aku berdiri untuk bernafas
bernafas bersama sesama mahkluk duniawi lainnya
menjalani setiap rintangan nyata hidup bersama orang-orang yang berbeda
di setiap perbedaan tersimpan banyak alunan cerita masyarakat duniawi
secara alami ini terbentuk
terbentuk oleh suatu sentuhan tangan-tangan ajaib
pikiran dan pola hidup yang saling menaruh simpati
bersikap biasa ialah sikap yang tidak pernah bisa dirubah atau mengubah
aku menjalani semua ini sudah melewati masa-masa kritis
masa-masa dimana aku di tentang oleh orang banyak dan orangan luar
dihina, dicaci maki, diejek, dimarahi, dianggap rendah seolah tidak bermartabat, orang kecil, dianggap orang paling payah dan bodoh sedunia, dan terkadang tidak diakui oleh kalangan besar
semua kepedihan dan kesakitan hati itu ku pendam sedalam-dalamnya
aku sadar, aku telah mengalami masa perubahan
aku bukanlah Sylvina Halim yang dulu
tapi, semenjak itu datang menghampiri hidupku, aku pun berubah menjadi sangat berbeda
berbeda cara berjalan dan bertindak
karena perubahan aneh ini, aku mempunyai sejuta nama sebutan
sejak setahun lalu itu terjadi, aku mulai merasakan tidak diakui
aku berdiam sendiri dan berperilaku sangat pendiam
sensitif, mudah terlukai dan mudah sakit hati terhadap orang
aku ragu untuk kembali seperti dulu
seakan diriku telah hilang satu bagian
tak ada gunanya lagi aku hidup di dunia yang selalu menganggap aku tidak ada
mereka datang disaat aku dibutuhkan
apa salah terbesarku hingga seperti anak anjing yang dibuang di tengah keramaian kota besar
aku mencoba diam tanpa melawan apapun
aku mau melawan tapi percuma
karena aku dimata mereka tidaklah berguna
aku tidak bisa melakukan apa-apa dan hanya menyusahkan saja
apakah aku bisa mewujudkan semua impianku di masa yang akan datang nanti?
diakhiri dengan penyesalan dan suatu kesadaran yang sangat benar dan diakui
dunia telah mengakui tentang aku
dunia menjadi saksi lahir dan terbentuknya diri ini
di atas permukaan tak merata, aku berdiri untuk bernafas
bernafas bersama sesama mahkluk duniawi lainnya
menjalani setiap rintangan nyata hidup bersama orang-orang yang berbeda
di setiap perbedaan tersimpan banyak alunan cerita masyarakat duniawi
secara alami ini terbentuk
terbentuk oleh suatu sentuhan tangan-tangan ajaib
pikiran dan pola hidup yang saling menaruh simpati
bersikap biasa ialah sikap yang tidak pernah bisa dirubah atau mengubah
aku menjalani semua ini sudah melewati masa-masa kritis
masa-masa dimana aku di tentang oleh orang banyak dan orangan luar
dihina, dicaci maki, diejek, dimarahi, dianggap rendah seolah tidak bermartabat, orang kecil, dianggap orang paling payah dan bodoh sedunia, dan terkadang tidak diakui oleh kalangan besar
semua kepedihan dan kesakitan hati itu ku pendam sedalam-dalamnya
aku sadar, aku telah mengalami masa perubahan
aku bukanlah Sylvina Halim yang dulu
tapi, semenjak itu datang menghampiri hidupku, aku pun berubah menjadi sangat berbeda
berbeda cara berjalan dan bertindak
karena perubahan aneh ini, aku mempunyai sejuta nama sebutan
sejak setahun lalu itu terjadi, aku mulai merasakan tidak diakui
aku berdiam sendiri dan berperilaku sangat pendiam
sensitif, mudah terlukai dan mudah sakit hati terhadap orang
aku ragu untuk kembali seperti dulu
seakan diriku telah hilang satu bagian
tak ada gunanya lagi aku hidup di dunia yang selalu menganggap aku tidak ada
mereka datang disaat aku dibutuhkan
apa salah terbesarku hingga seperti anak anjing yang dibuang di tengah keramaian kota besar
aku mencoba diam tanpa melawan apapun
aku mau melawan tapi percuma
karena aku dimata mereka tidaklah berguna
aku tidak bisa melakukan apa-apa dan hanya menyusahkan saja
apakah aku bisa mewujudkan semua impianku di masa yang akan datang nanti?
Jumat, 16 Juli 2010
Kisah Sedih
hari demi hari telah berlalu
waktu terus berjalan
aku pun terus berjalan
menjalani sisa dari hidupku yang tak akan lama lagi
suka duka kutampung dengan rasa sedih dan senang berbahagia
kebahagiaan bagi seorang sepertiku, apakah akan menghampiri detik-detik terakhir hidupku?
saat desakan hati tertekan, akankah bisa menghilang?
entahlah...
aku sendiri sampai saat ini belum menemukan jawaban yang melunakkan hati yang menggelonjak
selama itu, aku hanya bisa diam dan sedikit bergerak
gerakan yang tidak banyak
untuk berbicara pun harus memilih dan menaruh rasa ragu
aku sama sekali tidak bisa memahami ini semua
ada apa dengan sosok diriku yang sesungguhnya?
kenapa mudah sekali menghilang ditelan bumi dan tenggelam lautan luas?
kembalilah aku yang dulu
aku yang memakan waktu demi orang yang tak kukenal sampai hari ini
saat ini, aku ingin menangis sepuas hatiku yang aku bisa
berteriak di belakang semua orang
terbelenggu dalam kesedihan dan tercampur sedikitnya penyesalan di hari muda
semuda apapun aku, tetaplah ini yang terbaik demi aku dan dia
dia pun ada banyak di sini dan di ingatanku
ingatan tersendiri
ingatan yang mengandung cerita masa lalu
cerita yang sangat menjanjikan
namun janji omong kosong dan tak berarti lagi
sia-sia perjuanganku untuk tetap bisa bertahan
mempertahankan kisah sedih dan haru
di balik setiap kisah hidup yang penuh air mata berlinang,
diyakini ada harapan untuk tertawa dan tersenyum
waktu terus berjalan
aku pun terus berjalan
menjalani sisa dari hidupku yang tak akan lama lagi
suka duka kutampung dengan rasa sedih dan senang berbahagia
kebahagiaan bagi seorang sepertiku, apakah akan menghampiri detik-detik terakhir hidupku?
saat desakan hati tertekan, akankah bisa menghilang?
entahlah...
aku sendiri sampai saat ini belum menemukan jawaban yang melunakkan hati yang menggelonjak
selama itu, aku hanya bisa diam dan sedikit bergerak
gerakan yang tidak banyak
untuk berbicara pun harus memilih dan menaruh rasa ragu
aku sama sekali tidak bisa memahami ini semua
ada apa dengan sosok diriku yang sesungguhnya?
kenapa mudah sekali menghilang ditelan bumi dan tenggelam lautan luas?
kembalilah aku yang dulu
aku yang memakan waktu demi orang yang tak kukenal sampai hari ini
saat ini, aku ingin menangis sepuas hatiku yang aku bisa
berteriak di belakang semua orang
terbelenggu dalam kesedihan dan tercampur sedikitnya penyesalan di hari muda
semuda apapun aku, tetaplah ini yang terbaik demi aku dan dia
dia pun ada banyak di sini dan di ingatanku
ingatan tersendiri
ingatan yang mengandung cerita masa lalu
cerita yang sangat menjanjikan
namun janji omong kosong dan tak berarti lagi
sia-sia perjuanganku untuk tetap bisa bertahan
mempertahankan kisah sedih dan haru
di balik setiap kisah hidup yang penuh air mata berlinang,
diyakini ada harapan untuk tertawa dan tersenyum
Sabtu, 10 Juli 2010
Mau Jadi Diri Sendiri
menjadi seperti mereka yang ku dambakan
itulah impianku untuk dua hari kemudian
melangkah bersama mereka selalu
sanggup saling berbagi cerita
tidak ada yang tersembunyi lagi antara aku dan mereka
meski terbayang cerita masa lalu yang sedih, haruslah ditebas mati
agar muncul rasa bahagia dan kebahagiaan
sehari tak cukup maka besoknya dan terus besoknya
sampai tak kan bertemu lagi
berusaha menjadi diri sendiri bagi mereka yang terus mendukungku
supaya keberdirinya aku tak menjadikan beban hati semua orang
kalaupun aku harus pergi, mengikuti satu-satunya orang yang berpengaruh dalam jalan hidupku,
aku akan mencoba mencontohnya
meninggalkan tanah kelahiran dan darah tanah air
memulai lembaran hidup yang baru bersama manusia-manusia baru
melupakan sejuta derai masa laluku dengan suka damai dan cinta sehati
melangkah dengan membawa suatu harapan
harapan untuk berubah menjadi diri yang sejati dan lebih baik
melewatkan orang-orang yang pernah memberi sedikit harapan akan arti cinta yang abadi
membiarkan seluruhnya main sendiri
mengkhayal, bermimpi akan masa depan yang nan indah dan terwujudnya harapan-harapan atas goresan tali kehidupan
belajar membaca garisan takdir dan tujuan hidupku ini
itulah impianku untuk dua hari kemudian
melangkah bersama mereka selalu
sanggup saling berbagi cerita
tidak ada yang tersembunyi lagi antara aku dan mereka
meski terbayang cerita masa lalu yang sedih, haruslah ditebas mati
agar muncul rasa bahagia dan kebahagiaan
sehari tak cukup maka besoknya dan terus besoknya
sampai tak kan bertemu lagi
berusaha menjadi diri sendiri bagi mereka yang terus mendukungku
supaya keberdirinya aku tak menjadikan beban hati semua orang
kalaupun aku harus pergi, mengikuti satu-satunya orang yang berpengaruh dalam jalan hidupku,
aku akan mencoba mencontohnya
meninggalkan tanah kelahiran dan darah tanah air
memulai lembaran hidup yang baru bersama manusia-manusia baru
melupakan sejuta derai masa laluku dengan suka damai dan cinta sehati
melangkah dengan membawa suatu harapan
harapan untuk berubah menjadi diri yang sejati dan lebih baik
melewatkan orang-orang yang pernah memberi sedikit harapan akan arti cinta yang abadi
membiarkan seluruhnya main sendiri
mengkhayal, bermimpi akan masa depan yang nan indah dan terwujudnya harapan-harapan atas goresan tali kehidupan
belajar membaca garisan takdir dan tujuan hidupku ini
Kamis, 08 Juli 2010
Dua Tokoh Dalam Sebuah Lagu
lewat sebuah lagu, aku merasa hidup di dalamnya
mengingat bagaimana lagu ini dibuat
terdengar suara anak seorang gadis cantik nan belia sedang bernyanyi
di balik itu,aku melihat seseorang yang tak lain adalah orang yang kukenali
ia terbuat dari goresan pensil manusia luar
yang bersifat agak gengsi dan pemalu untuk mengakui sesuatu
aku suka pada tokoh ini
tinggi, berkulit putih dan baik hati
banyak yang bisa kupelajari dari tokoh satu ini
ia banyak memberiku inspirasi akan kehidupan
oleh kerena itu, aku mulai sedikit bermain-main dengannya
bermain menggunakan imajinasi
seolah ia bukan sekedar boneka
aku senang bisa menghidupkan sosoknya ini
selain itu, ada seorang sahabatnya yang setingkat dengannya
tinggi, berkulit putih dan ramah senyum
menggunakan kacamata putih dan berambut abu-abu
ia lembut dan setia kawan
sama-sama terbuat dari goresan orang yang sama tapi berbeda fisik dan sifatnya
mereka berdua mempunyai perasaan yang sayang yang sama
kehebatan sang pembuat ini tak kan tertandingi
mungkin hanya aku yang merasakan hal aneh satu ini
dan aku mengerti mengapa aku melihat hal lain di balik sebuah animasi
itu karena aku memang menyukainya
mengingat bagaimana lagu ini dibuat
terdengar suara anak seorang gadis cantik nan belia sedang bernyanyi
di balik itu,aku melihat seseorang yang tak lain adalah orang yang kukenali
ia terbuat dari goresan pensil manusia luar
yang bersifat agak gengsi dan pemalu untuk mengakui sesuatu
aku suka pada tokoh ini
tinggi, berkulit putih dan baik hati
banyak yang bisa kupelajari dari tokoh satu ini
ia banyak memberiku inspirasi akan kehidupan
oleh kerena itu, aku mulai sedikit bermain-main dengannya
bermain menggunakan imajinasi
seolah ia bukan sekedar boneka
aku senang bisa menghidupkan sosoknya ini
selain itu, ada seorang sahabatnya yang setingkat dengannya
tinggi, berkulit putih dan ramah senyum
menggunakan kacamata putih dan berambut abu-abu
ia lembut dan setia kawan
sama-sama terbuat dari goresan orang yang sama tapi berbeda fisik dan sifatnya
mereka berdua mempunyai perasaan yang sayang yang sama
kehebatan sang pembuat ini tak kan tertandingi
mungkin hanya aku yang merasakan hal aneh satu ini
dan aku mengerti mengapa aku melihat hal lain di balik sebuah animasi
itu karena aku memang menyukainya
Kecewa
waktu itu, aku bersemangat untuk meneruskan hidup
seperti ada harapan besar untuk bisa terbang bebas di udara
melepaskan diri dari segenap masalah hidupku
tapi itu hanya bersifat sesaat
ternyata, semangatku itu hangus terbakar luluh di atas perbuatan saudaraku
ketika ia jujurkan semuanya tanpa kabar
perasaanku langsung mati rasa
tak bisa berpindah dari tempat awal
padahal dari awal, aku sudah menaruh semua kepercayaan kepadanya
aku tak mengerti, mengapa ia harus melakukan hal yang sering dilakukan bersama tanpa aku?
saat itu, aku merasa sangat kecewa dan menangis semalaman penuh
untuk melepas lelah dan ketidak kepercayaanku atas ini semua
setelah itu, aku tak ingin melihat wajahnya atau apapun darinya
aku bisa melangkah sendiri tanpa harus ada dia
dia tidak berusaha menghubungiku
padahal aku sudah memberitahukannya
tapi ia sepertinya tidak menghiraukannya
aku kecewa dan bingung
apa yang harus kulakukan sekarang?
andai, ia tahu perasaan yang hancur, kalau ia akui sering patah hati
sesering apapun terluka, itu bisa saja menjadi pertobatan seorang "M.S"
semoga ia bisa tahu sendiri perasaanku, karena aku tahu dan sadar seorang "M.S" adalah seorang perempuan yang sangat peka terlebih itu saudaranya
cuek? itu sisi negatifmu....
seperti ada harapan besar untuk bisa terbang bebas di udara
melepaskan diri dari segenap masalah hidupku
tapi itu hanya bersifat sesaat
ternyata, semangatku itu hangus terbakar luluh di atas perbuatan saudaraku
ketika ia jujurkan semuanya tanpa kabar
perasaanku langsung mati rasa
tak bisa berpindah dari tempat awal
padahal dari awal, aku sudah menaruh semua kepercayaan kepadanya
aku tak mengerti, mengapa ia harus melakukan hal yang sering dilakukan bersama tanpa aku?
saat itu, aku merasa sangat kecewa dan menangis semalaman penuh
untuk melepas lelah dan ketidak kepercayaanku atas ini semua
setelah itu, aku tak ingin melihat wajahnya atau apapun darinya
aku bisa melangkah sendiri tanpa harus ada dia
dia tidak berusaha menghubungiku
padahal aku sudah memberitahukannya
tapi ia sepertinya tidak menghiraukannya
aku kecewa dan bingung
apa yang harus kulakukan sekarang?
andai, ia tahu perasaan yang hancur, kalau ia akui sering patah hati
sesering apapun terluka, itu bisa saja menjadi pertobatan seorang "M.S"
semoga ia bisa tahu sendiri perasaanku, karena aku tahu dan sadar seorang "M.S" adalah seorang perempuan yang sangat peka terlebih itu saudaranya
cuek? itu sisi negatifmu....
Langganan:
Postingan (Atom)