dimulai dengan derasnya air mata yang membasahi kertasku
diakhiri dengan penyesalan dan suatu kesadaran yang sangat benar dan diakui
dunia telah mengakui tentang aku
dunia menjadi saksi lahir dan terbentuknya diri ini
di atas permukaan tak merata, aku berdiri untuk bernafas
bernafas bersama sesama mahkluk duniawi lainnya
menjalani setiap rintangan nyata hidup bersama orang-orang yang berbeda
di setiap perbedaan tersimpan banyak alunan cerita masyarakat duniawi
secara alami ini terbentuk
terbentuk oleh suatu sentuhan tangan-tangan ajaib
pikiran dan pola hidup yang saling menaruh simpati
bersikap biasa ialah sikap yang tidak pernah bisa dirubah atau mengubah
aku menjalani semua ini sudah melewati masa-masa kritis
masa-masa dimana aku di tentang oleh orang banyak dan orangan luar
dihina, dicaci maki, diejek, dimarahi, dianggap rendah seolah tidak bermartabat, orang kecil, dianggap orang paling payah dan bodoh sedunia, dan terkadang tidak diakui oleh kalangan besar
semua kepedihan dan kesakitan hati itu ku pendam sedalam-dalamnya
aku sadar, aku telah mengalami masa perubahan
aku bukanlah Sylvina Halim yang dulu
tapi, semenjak itu datang menghampiri hidupku, aku pun berubah menjadi sangat berbeda
berbeda cara berjalan dan bertindak
karena perubahan aneh ini, aku mempunyai sejuta nama sebutan
sejak setahun lalu itu terjadi, aku mulai merasakan tidak diakui
aku berdiam sendiri dan berperilaku sangat pendiam
sensitif, mudah terlukai dan mudah sakit hati terhadap orang
aku ragu untuk kembali seperti dulu
seakan diriku telah hilang satu bagian
tak ada gunanya lagi aku hidup di dunia yang selalu menganggap aku tidak ada
mereka datang disaat aku dibutuhkan
apa salah terbesarku hingga seperti anak anjing yang dibuang di tengah keramaian kota besar
aku mencoba diam tanpa melawan apapun
aku mau melawan tapi percuma
karena aku dimata mereka tidaklah berguna
aku tidak bisa melakukan apa-apa dan hanya menyusahkan saja
apakah aku bisa mewujudkan semua impianku di masa yang akan datang nanti?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar