Operator aritmatik terdiri :
- Penjumlahan (+)
- Pengurangan (-)
- Perkalian (*)
- Pembagian (/)
- Modulo (%)
Contoh 3:
//operator aritmatik 1
#include
#include
#define phi 3.14
#define r1 10
#define teks "Program mencari luas lingkaran\n\n"
main() {
cout<
float r, luas;
cout<<"Luas lingkaran pertama = "<
cout<<"\nNilai jari-jari = ";cin>>r;
luas=phi*r*r;
cout<<"\nLuas lingkaran kedua = "<
getch();
}
Contoh 3:
//operator aritmatik 2
#include
#include
main() {
int a,b,hasil,sisa;
cout<<"Contoh penggunaan / dan %\n\n";
cout<<"Masukkan angka pertama (a) = ";cin>>a;
cout<<"Masukkan angka kedua (b) = ";cin>>b;
hasil=a/b;
sisa=a%b;
cout<<"\nHasil pembagian bulat = "<
cout<<"\nSisa hasil bagi = "<
getch();
}
Tipe Casting
Dari contoh 3 dapat diketahui bahwa:
Jika kita mempunyai dua variabel integer (a dan b), dan kita ingin membagi keduanya (a/b), hasilnya diimpan ke variabel hasil yang tipenya int , maka hasil yang tersimpan hanya nilai integernya saja.
Bagaimana jika kita ingin agar dua bilangan bulat yang dibagi tersebut hasilnya dapat memuat angka desimal?
Caranya :
Tipe variabel yang menampung hasil harus float dan ubah salah satu data yang diproses menjadi float sementara (type casting)
Contoh 4:
//operator aritmatik 3
//pembagian dengan hasil bertipe float, hasil yang tersimpan adalah integernya
#include
#include
main() {
int a,b;
float c;
cout<<"Contoh penggunaan / dan %\n\n";
cout<<"Masukkan angka pertama (a) = ";cin>>a;
cout<<"Masukkan angka kedua (b) = ";cin>>b;
c=a/b;
cout<<"\nHasil pembagian = "<
getch();
}
Contoh 5:
//operator aritmatik 4
//contoh penggunaan type casting
#include
#include
main() {
int a,b;
float c;
cout<<"Contoh penggunaan / dan %\n\n";
cout<<"Masukkan angka pertama (a) = ";cin>>a;
cout<<"Masukkan angka kedua (b) = ";cin>>b;
c=float(a)/b;
cout<<"\nHasil pembagian = "<
getch();
}
Mengatur angka desimal dan non desimal
Caranya:
1. menggunakan instruksi setprecision(n)
2. menggunakan instruksi setiosflag(ios::fixed)
Kedua instruksi diatas memerlukan header file iomanip.h
Contoh 6:
//penggunaan setprecision
#include
#include
#include
main() {
int a,b;
float c;
cout<<"Contoh penggunaan / dan %\n\n";
cout<<"Masukkan angka pertama (a) = ";cin>>a;
cout<<"Masukkan angka kedua (b) = ";cin>>b;
c=float(a)/b;
cout<<"\nHasil pembagian = "<<
getch();
}
Keterangan :
setprecision (3) à tempat yang dipesan baik untuk nilai bulat maupun desimal adalah 3.
Contoh 7:
//penggunaan setprecision dan setiosflags
#include
#include
#include
main() {
int a,b;
float c;
cout<<"Contoh penggunaan / dan %\n\n";
cout<<"Masukkan angka pertama (a) = ";cin>>a;
cout<<"Masukkan angka kedua (b) = ";cin>>b;
c=float(a)/b;
cout<<"\nHasil pembagian = "
<<<
getch();
}
Keterangan :
setiosflags(ios::fixed)< à tempat yang dipesan untuk angka desimal saja.
Contoh 8:
//penggunaan setprecision untuk data yang nilainya besar
#include
#include
#include
#include
main() {
char nama[10];
double gpokok,pot,tunj,gbersih;
cout<<"Nama karyawan : ";cin>>nama;
cout<<"Gaji pokok : ";cin>>gpokok;
cout<<"Tunjangan : ";cin>>tunj;
cout<<"Potongan : ";cin>>pot;
gbersih=gpokok+tunj-pot;
cout<<"\n\nGaji bersih : "<<
getch();
}
Keterangan:
Instruksi setprecision(10) bisa dihilangkan seandainya gaji bersih kurang dari 1 juta, tetapi jika lebih dari 1 juta maka akan ditampilkan dalam bentuk eksponensial sehingga perlu ketelitian dalam membaca hasilnya.
Operator gabungan
Antara lain : +=, -=, *=, /=, %=
Operator | Contoh | Ekivalen |
+= | bonus += 500; | bonus = bonus + 500; |
-= | budget -= 50; | budget = budget - 50; |
*= | gaji *= 1.2; | gaji=gaji * 1.2; |
/= | faktor/= 50; | faktor= faktor/.50; |
%= | jml_hari %=7; | jml_hari =jml_hari % 7; |
Contoh 8:
// operator gabungan
#include
#include
main()
{
int i = 4;
int j = 8;
int k = 12;
int jwb;
jwb = i + j;
cout << jwb << "\n";
jwb += k;
cout << jwb << "\n";
jwb /= 3;
cout << jwb << "\n";
jwb -= 5;
cout << jwb << "\n";
jwb *= 2;
cout << jwb << "\n";
jwb %= 4;
cout << jwb << "\n";
jwb *= 5+3;
cout << jwb << "\n";
jwb += 4-2;
cout << jwb << "\n";
getch();
}
Increase dan Decrease
Operator | Contoh | Deskripsi | Pernyataan yang ekivalen |
++ | J++; | posfix | j = j + 1; j += 1; |
++ | ++j; | prefix | j = j + 1; j += 1; |
-- | j--; | postfix | j = j - 1; j -= 1; |
-- | --j; | prefix | j = j - 1; j -= 1; |
Contoh 9 :
// increase dan decrease
#include
#include
main()
{
int i1=4,i2=4;
int j1=8,j2=8;
int a,b,c,d;
a=++i1;
b=i2++;
c=--j1;
d=j2--;
cout<<"\nNilai i1 = "<
cout<<"\n\nNilai b = "<
cout<<"\nNilai i2 = "<
cout<<"\n\nNilai c = "<
cout<<"\nNilai j1 = "<
cout<<"\n\nNilai d = "<
cout<<"\nNilai j2 = "<
getch();
}
Fungsi built-in matematik yang sering digunakan
Fungsi-fungsi tersebut antara lain:
- Fungsi sqrt(x) à untuk mencari Öx.
- Fungsi pow(x,y) à digunakan untuk mencari xy
Kedua fungsi tersebut harus menggunakan header file math.h
Contoh 10:
//penggunaan sqrt dan pow
#include
#include
#include
main() {
float a,b,c,d;
a=5;
b=7;
c=sqrt(a);
d=pow(a,b);
cout<<"\nAkar "<<<" = "<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar