entah mengapa ini bisa menjadi sesuatu yang membingungkan sekaligus menyadarkanku akan sesuatu
aku disadarkannya dengan perkataannya yang menyakitkan hati
ia menjadi kasar dan kembali menjadi dirinya yang sulit ditebak
aku yakin, ia pasti sedang kepanasan hati karena tugas yang banyak itu
dasar, manusia aneh
apalah yang ada di otaknya sehingga ia berupa sedemikian rupa menjengkelkan!
oh Tuhan, inikah jawaban atas semua kebingunan hati yang selama ini menghiasi hariku?
namun perubahannya yang hanya sedetik itu bisa kutarik satu kesimpulan
bahwa aku memang menyusahkan orang lain saja
Apabila ini terjadi, aku lebih memilih tuk bungkam dan menceritakan semua sedih pilu ini pada secarik kertas putih
dia bilang, lu jangan bergantung pada orang lain, tapi lu juga harus coba sendiri dan semua orang punya batas kesabaran!!
ya, memang ku akui, aku butuh siapa pun tuk jadi pemimpin sepanjang hidup seperti halnya pendamping hidup yang setia
sekarang aku akan berbalik bertanya,
seberapa besarkah batas kesabaran lu itu?
Apakah selama lu hidup di bumi ini, lu belum pernah yang namanya "MEMINTA TOLONG"?
mampukah lu menjalani hidup ini hanya dengan sendirian?
lalu dimanakah letak "orang tua" lu dan "keluarga" lu selama ini kalau lu menyia-nyiakan kehadiran mereka dan melupakan aku yang tidak tahu apa-apa?
Dimanakah pikiran akal sehat lu menyimpan?
saranku, sebaiknya jangan suka menyimpan kebusukkan hati di balik topeng palsu lu yang bodoh itu
omongan lu itu tidak ada artinya bagiku yang tidak bisa mengerti diri lu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar