Harapanku yang satu ini pupus sudah
Tidak akan pernah terwujud lagi
Sampai kapan pun, memang tidak ada!
Percuma menunggu dan berharap dari seseorang
Itu hanya keinginan yang kosong
Aku hanya bisa melihat orang lain memilikinya
Tapi di pihakku, aku belum pernah memilikinya secara utuh
Seolah itu hanya impianku yang lain
Aku harus beiajar menerima kenyataan ini
Kenyataan yang pahit ini
Jikalau Tuhan tidak mengizinkan kehadirannya di lingkupku,
Aku bisa apa?
Walau sesungguhnya aku membutuhkannya
Aku membutuhkan sosoknya untuk menopang dan menemaniku menjalani hidup ini
Aku tak bisa melihat orang lain tertawa bersamanya
Aku terlalu merasa pedih tuk tak merasakannya
Harapan ini alangkah baiknya ku pendam saja
Tak perlu dibagikan
Laki-laki atau perempuan
Itulah yang sealiran darah denganku
Hati dan perasaan boleh saja bermain-main
Aku izinkan
Asalkan, tidak ada yang mengalirkan tetesan air mata
Belajar untuk setia dan bersyukur atas yang ku punya
Kepunyaanku sekarang berjuta kali lebih berharga dari apa pun
Bukan sekedar aliran darah dan satu daging, tetapi juga saling membutuhkan
Kebutuhan untuk dihibur dari hati ke hati
Aku berdoa supaya rasa bodoh dan tidak layak ini segera berlalu
Semua orang boleh menunjukkan kemesraan dan kedekatan mereka di depanku
Hatiku rasanya disayat oleh dua belah pedang yang merusak hati dan jantung
Di luar itu, aku tersenyum sambil membayangkannya
Meski aku tau itu tak mungkin terjadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar