pasangan suami istri |
Sulit hamil setelah ber-KB menjadi keluhan banyak wanita. Lebih tepatnya, setelah pemakaian KB hormonal yang cukup lama, seperti suntik, pil, dan susuk. Penyebabnya tak lain karena selama pemakaian alat kontrasepsi tersebut, kondisi hormon seorang wanita "diganggu" agar sementara berada dalam kondisi “tidak subur”. Ketidakseimbangan hormonal yang diakibatkannya berefek menjadi ketidaksuburan. Alat kontrasepsi hormonal disimpan dalam jaringan lemak tubuh.
Contohnya, suntik kontrasepsi 3 bulanan yang dipakai lebih dari 1 tahun. Alhasil, meski seorang wanita sudah berhenti ber-KB, di dalam darahnya masih tersisa hormon-hormon yang disuntikkan sebelumnya. Inilah yang menyebabkan seorang wanita tidak dapat menjadi subur seketika meskipun sudah lebih dari 3 bulan tak lagi menggunakan alat kontrasepsi tersebut.
Untuk mengembalikan keseimbangan hormonalnya, ibu diharapkan sabar menunggu sambil terus berusaha. Proses pencapaian kesuburan kembali sangatlah individual. Mungkin mingguan atau bulanan. Yang dapat dilakukan untuk memulihkan keseimbangan hormonnya antara lain:
1. Melakukan Fase Istirahat
Meski belum merencanakan kehamilan, seorang wanita disarankan untuk tidak terus-menerus "menekan" kelenjar endokrinnya (kelenjar penghasil hormon). Jadi, dalam pemakaian kontrasepsi hormonal mesti dilakukan fase beristirahat. Contoh, program KB hormonal selama dua tahun sejak kelahiran anak sebelumnya sebaiknya diselingi dengan fase istirahat setelah 1 tahun pertama pemakaian. Lamanya fase istirahat sekitar 1-2 bulan dengan menghentikan atau melepas alat KB. Untuk sementara pakailah alat KB nonhormonal, seperti kondom atau spiral. Hal ini perlu agar kelenjar endokrin bisa bekerja lagi.
Contohnya, suntik kontrasepsi 3 bulanan yang dipakai lebih dari 1 tahun. Alhasil, meski seorang wanita sudah berhenti ber-KB, di dalam darahnya masih tersisa hormon-hormon yang disuntikkan sebelumnya. Inilah yang menyebabkan seorang wanita tidak dapat menjadi subur seketika meskipun sudah lebih dari 3 bulan tak lagi menggunakan alat kontrasepsi tersebut.
Untuk mengembalikan keseimbangan hormonalnya, ibu diharapkan sabar menunggu sambil terus berusaha. Proses pencapaian kesuburan kembali sangatlah individual. Mungkin mingguan atau bulanan. Yang dapat dilakukan untuk memulihkan keseimbangan hormonnya antara lain:
1. Melakukan Fase Istirahat
Meski belum merencanakan kehamilan, seorang wanita disarankan untuk tidak terus-menerus "menekan" kelenjar endokrinnya (kelenjar penghasil hormon). Jadi, dalam pemakaian kontrasepsi hormonal mesti dilakukan fase beristirahat. Contoh, program KB hormonal selama dua tahun sejak kelahiran anak sebelumnya sebaiknya diselingi dengan fase istirahat setelah 1 tahun pertama pemakaian. Lamanya fase istirahat sekitar 1-2 bulan dengan menghentikan atau melepas alat KB. Untuk sementara pakailah alat KB nonhormonal, seperti kondom atau spiral. Hal ini perlu agar kelenjar endokrin bisa bekerja lagi.
fase istirahat |
Kebugaran tubuh dapat diperoleh dengan asupan gizi seimbang dan cukup, menjaga stamina dengan berolahraga, tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol.
kebugaran |
3. Minum suplemen penyubur
suplemen |
Banyak wanita yang berhenti minum pil KB atau suntik KB begitu mereka ingin punya anak. Sayangnya, prosesnya tidak selancar yang diharapkan. Untuk mengerti lebih baik mengapa hal ini terjadi, kita harus pertama-tama memahami mengapa KB berpengaruh pada hormon.
KB mempengaruhi hormon estrogen dan progestron. Dengan mengganggu dan mengontrol hormon ini, tubuh seorang wanita berhenti menghasilkan sel telur di ovariumnya, menipiskan serviks (leher rahim) sehingga sperma susah masuk ke rahim dan bertahan hidup disana, atau dengan merubah kondisi rahim sehingga jadi tidak cocok untuk pembuahan. Dengan demikian, pasangan suami-istri dapat berhubungan tanpa khawatir untuk hamil sebelum mereka siap. Namun saat mereka ingin memiliki bayi dan menghentikan KB, banyak wanita melaporkan menstruasi yang tidak teratur atau tidak menstruasi selama berbulan-bulan. Karena seperti yang telah dibahas diatas, dibutuhkan waktu bagi tubuh untuk menormalkan kembali siklus, dan acapkali hal ini menimbulkan stress bagi wanita yang ingin lekas hamil setelah mereka stop ber-KB. Berhadapan dengan menstruasi yang tidak teratur bisa membuat prediksi ovulasi semakin sulit.
Perempuan tidak subur selama beberapa hari ketika mengalami ovulasi. Karena sel telur berada dalam kondisi sangat baik hanya 12-24 jam setelah dilepaskan dari ovarium. Maka, dalam satu fase perempuan bisa dikatakan sangat subur selama 24 jam (1 hari). Setelah sel telur dibuang maka diperlukan sel telur baru untuk dibuahi. Suplemen kesuburan alami seperti FertilAid for Women mengandung Vitex dan herbal lain yang membantu menormalkan siklus haid wanita dan pembentukan sel telur, terutama yang menjadi tidak teratur pasca hormonnya “diganggu” oleh KB. Banyak wanita yang mengkonsumsi FertilAid for Woman dapat melihat siklus bulanannya menjadi teratur, meningkatkan kesempatan mereka untuk hamil.
4. Hindari Stress
menghindari stres suami istri |
Ketidakseimbangan hormon bisa menyebabkan tamu bulanan menjadi enggan untuk berkunjung secara rutin, hal ini tentu bermasalah bila tiba saatnya ingin mempunyai anak. Gara-gara ketidakteraturan ini, mood pun juga terkena imbas yaitu menjadi tak stabil. Ambil liburan, nikmati akhir pekan dengan melakukan hobi atau “me-time” yang dapat membantu Anda melepaskan stress dari kehidupan sehari-hari, nikmati hubungan suami-istri dengan suasana rileks dan bahagia, saling menyayangi dan tanpa dibawa beban.
5. Menemui Dokter Bila Sudah Mengalami Amenore (Keadaan dimana tidak terjadinya menstruasi total)
periksa ke dokter |
Ada 2 jenis Amenore, jika menstruasi tidak pernah terjadi maka disebut amenore primer, sementara jika menstruasi pernah terjadi tetapi kemudian berhenti selama 6 bulan atau lebih maka disebut amenore sekunder.
Perlu diketahui, untuk kaum wanita, sebenarnya amenore merupakan sesuatu yang tidak dapat terhindarkan, karena memang ada masa-masa dimana siklus bulanan itu bisa tidak terjadi. Amenore yang normal bagi kaum wanita hanya terjadi pada saat : sebelum masa pubertas, selama kehamilan, selama menyusui dan setelah menopause.
Amenore yang tidak normal bisa terjadi akibat adanya kelainan di otak, kelenjar hipofisa, kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, ovarium (indung telur) maupun bagian dari sistem reproduksi lainnya. Dalam keadaan normal, hipotalamus (bagian dari otak yang terletak diatas kelenjar hipofisa) mengirimkan sinyal kepada kelenjar hipofisa untuk melepaskan hormon-hormon yang merangsang dilepaskannya sel telur oleh ovarium. Pada keadaan atau penyakit tertentu, pembentukan hormon hipofisa yang abnormal bisa menyebabkan terhambatnya pelepasan sel telur dan terganggunya serangkaian proses hormonal yang terlibat dalam terjadinya menstruasi.
dokter wanita |
Bonus suster asisten dokter
nurse sexy suster seksi |
- -
source wishingbaby.com & picture by google
Jangan Lupa comment dan rate ya?jika commentnya dalam bentuk pertanyaan. nanti saya jawab di komment juga
###################################################
Thanks for Visit http://fakta-dan-unik.blogspot.com
Powered by http://teguhtriharto.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar