Rabu, 30 Maret 2011

Depresiasi

KONSEP DEPRESIASI
Depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa manfaatnya dengan cara rasional dan sistematis, pengalokasian harga perolehan diperlukan agar dapat dilakukan penandingan yang tepat antara pendapatan dengan biaya, sebagaimana diminta oleh prinsip penandingan.

METODA –METODA DEPRESIASI
Tapi sebelumnya anda harus mengetahui terlebihdahulu arti dari harga perolehan, nlai residu, dan masa manfaat. Harga perolehan adalah semua biaya yang dikeluarkan selama 1 kali untuk membeli suatu peralatan. Nilai residu adalah taksiran nilai tunai aktiva pada akhir masa manfaat aktiva tsb. Sedangkan masa manfaat adalah jangka waktu pemakaian aktiva yang diharapkan oleh perusahaan.
Depresiasi dapat dicatat dan dilaporkan dengan mengunakan metoda-metoda berikut :

1. Metoda garis lurus
Sebagai contoh : pada 1 januari 1990 PT Bromo membeli mesin dengan harga perolehan Rp.13.000.000, taksiran nilai residu Rp. 1.000.000, taksiran masa manfaat 5 thn, dann taksiran satuan hasil 100.000 km, ditanya hitunglah biaya depresiasi pada tahun 1990 dan 1991 dan buat jurnalnya.
Jawab :
Cara menjawabnya adalah dengan membagi harga perolehan didepresiasi dengan masa manfaat. Harga perolehan didepresiasi adalah harga perolehan dikurangi dengan nilai residu

Biaya Depresiasi = Rp. 12.000.000 : 5
= Rp. 2.400.000
Dan jurnalnya :

Tahun 1990 Biaya Depresiasi Mesin Rp. 2.400.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp. 2.400.000

Tahun 1991 Biaya Depresiasi Mesin Rp. 2.400.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp. 2.400.000

2. Metoda Saldo Menurun Ganda
Berdasarkan contoh soal diatas
Jawab :
Caranya adalah pertama terlebih dahulu bagikan 100% dengan masa manfaat. Hasil dari pembagian tersebut dikali 2. dan setelah diperoleh hasilnya lalu dikalikan dengan harga perolehan.
Biaya Depresiasi = Rp.13.000.000 x 40%
= Rp. 5.200.000

Maka Jurnalnya
Tahun 1990 Biaya Depresiasi Mesin Rp. 5.200.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp. 5.200.000

Dan untuk depresiasi tahun berikutnya harga perolehannya adalah berasal dari
nilai buku. Nilai buku yaitu hasil pengurangan antara harga perolehan dengan
akumulasi depresiasi. Dan akumulasi depresiasi adalah hasil penjumlahan biaya
depresiasi tahun ini dengan tahun yang lalu.
Maka untuk tahun 1991
Biaya Depresiasi = Rp. 7.800.000 x 40%
= RP. 3.120.000

Dan jurnalnya :
Biaya Depresiasi Mesin Rp. 3.120.000
Akumulasli Depresiasi Mesin Rp. 3.120.000

3. Metode Angka-angka Tahun
Metode ini disebut jumlah angka-angka tahun karena tarif depresiasinya didasarkan pada suatu pecahan yang :
o Pembilangnya adalah tahun-tahun pemakaian aktiva yang masih tersisa sejak awal tahun ini.
o Penyebutnya adalah jumlah tahun-tahun sejak tahun pertama hingga tahun pemakaian yang terakhir
Berdasarkan contoh soal diatas
Jawab :

Untuk tahun 1990
Biaya Depresiasi = 5/15 x Rp. 12.000.000
= Rp. 4.000.000

Jurnalnya :
Biaya Depreiasi Mesin Rp. 4.000.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp. 4000.000

Untuk tahun 1991
Biaya Depresiasi = 4/15 x Rp. 12.000.000
= Rp. 3.200.000


Dan Jurnalnya :
Biaya Depresiasi Mesin Rp. 3.200.000
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp. 3.200.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar