Obama & SBY |
Ada hal menarik seputar kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Indonesia pada November lalu. Pemerintah Indonesia ternyata mengancam akan membatalkan kunjungan tersebut jika Obama tidak mencabut larangan AS atas pelatihan Kopassus.
Hal itu terungkap dalam kabel-kabel Departemen Luar Negeri AS yang dibocorkan situs WikiLeaks dan dilansir harian Australia, Sydney Morning Herald (SMH), Jumat (17/12/2010).
Menurut bocoran WikiLeaks tersebut, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara pribadi mengatakan pada Amerika bahwa meneruskan larangan sejak tahun 1999 tersebut merupakan ujian penentu hubungan bilateral. Larangan kerjasama dengan Kopassus tersebut diberlakukan AS dikarenakan buruknya catatan HAM Kopassus.
Hal itu terungkap dalam kabel-kabel Departemen Luar Negeri AS yang dibocorkan situs WikiLeaks dan dilansir harian Australia, Sydney Morning Herald (SMH), Jumat (17/12/2010).
Menurut bocoran WikiLeaks tersebut, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara pribadi mengatakan pada Amerika bahwa meneruskan larangan sejak tahun 1999 tersebut merupakan ujian penentu hubungan bilateral. Larangan kerjasama dengan Kopassus tersebut diberlakukan AS dikarenakan buruknya catatan HAM Kopassus.
Permintaan SBY untuk mencabut larangan pelatihan Kopassus tersebut tercantum dalam kabel diplomatik dari Kedutaan Besar AS di Jakarta pada Januari lalu.
"Presiden Yudhoyono (SBY) dan pejabat-pejabat senior Indonesia lainnya telah menjelaskan pada kami bahwa SBY memandang isu pelatihan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan ujian penentu hubungan bilateral dan bahwa dia yakin kunjungan Presiden Obama tak akan sukses kecuali isu ini diselesaikan sebelum kunjungan," demikian menurut SMH.
Enam bulan kemudian, pemerintah AS setuju untuk melanjutkan kerjasama dengan Kopassus meski adanya kritikan tajam dari sejumlah kelompok HAM dan politikus AS.
Dalam kabel tersebut disebutkan keprihatinan AS karena RI tidak menghukum para personel militer RI yang bertanggung jawab atas pembunuhan dan penyiksaan selama konflik di Timor Timur dan Aceh.
Namun dalam kabel diplomatik tersebut juga diungkapkan, diplomat-diplomat AS di Jakarta yakin bahwa permintaan SBY sebaiknya dipenuhi supaya militer dan aparat keamanan Indonesia melindungi kepentingan AS di wilayah tersebut, termasuk kerjasama dalam perang melawan terorisme. Juga disebutkan bahwa hubungan militer yang lebih erat akan mendorong reformasi lebih jauh di militer Indonesia.
Menteri Pertahanan AS Robert Gates pada Juli lalu mengatakan, pemerintah AS perlu memperbarui hubungan dengan Kopassus sebagai hasil atas reformasi militer Indonesi selama satu dekade terakhir, profesionalisasi TNI yang berlangsung dan tindakan-tindakan belum lama ini yang diambil Kementerian Pertahanan untuk mengatasi isu-isu HAM.
source : detik.com
###################################################
Thanks for Visit http://fakta-dan-unik.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar