Tampilkan postingan dengan label Akuntansi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Akuntansi. Tampilkan semua postingan

Senin, 25 April 2011

Bisnis Kartu Kredit (Credit Card Business)

Bisnis kartu kredit pada dasarnya merupakan bisnis yang menjual jasa penagihan (billing
service) kepada perusahaan-perusahaan penjual barang dan jasa melalui sistem penagihan (billing system).Melalui sistem penagihan yang dilakukan oleh perusahaan kartu kredit (seperti Visa, MasterCard, JBL, American Express) perusahaan-perusahaan penjualan barang dan jasa dan konsumen memperoleh manfaat sebagai berikut.

  1. Perusahaan-perusahaan penjual barang dan jasa memperoleh manfaat dapat memperbesar volume penjualan karena mereka dapat menarik konsumen untuk mengkonsumsi sekarang pendapatan yang akan diperolehnya di masa yang akan datang dan memperoleh jaminan dari perusahaan kartu kredit dalam memperoleh uang tunai dari transaksi penjualan mereka.
  2. Para konsumen memperoleh manfaat dapat mengkonsumsi sekarang pendapatan yang akan mereka peroleh di masa yang akan datang.Disamping itu, di dalam berbelanja para konsumen tidak harus menyediakan uang tunai, sehingga mengurangi resiko kehilangan uang di perjalanan.


 

Siapa yang menanggung biaya sistem penagihan yang dilaksanakan oleh perusahaan kartu kredit ini? Biaya dibebankan kepada perusahan-perusahaan penjual barang dan jasa.Seringkali beban ini digeser oleh perusahaan penjual barang dan jasa kepada para konsumennya.

Dalam sistem penjualan dengan kartu kredit ini, perusahaan penerbit kartu kredit harus mengumpulkan informasi keuangan dari calon pemegang kartu kredit (credit card
holder) untuk menentukan bonafiditas mereka.Perusahaan-perusahaan penjual barang dan jasa dapat melakukan penjualan dengan kartu kredit jika mereka menjadi anggota(merchant) sistem kartu kredit yang dirancang oleh perusahaan kartu kredit.


 


 

Sistem Akuntansi Kas Pada PT.Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang


 

Sistem Akuntansi Kas

Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Depdikbud, 1991:4).

Sistem akuntansi terdiri atas dokumen-dokumen bukti transaksi, alat-alat pencatatan, laporan- laporan, dan prosedur-prosedur yang digunakan perusahaan untuk mencatat transaksi-transaksi serta melaporkan hasil-hasilnya (Jusuf Haryono, 2001:395).

Berdasarkan pengertian-pengertian yang diungkapkan oleh para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah suatu kesatuan untuk mengumpulkan, mengorganisir dan mencatat tentang berbagai transaksi perusahaan yang dapat digunakan untuk mebantu pimpinan dan manajemen di dalam menangani jalannya operasi perusahaan.

Kas menurut pengertian akuntansi adalah alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan utang dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat-tempat lainnya yang dapat diambil sewaktu- waktu (Baridwan, 2000:86).

Pengertian lain dari segi akuntansi, yang dimaksud dengan kas adalah sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya (Soemarso, 1996:323).

Berdasarkan pengertian kas tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

kas merupakan sesuatu yang dapat diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya. Sistem Akuntansi Kas terdiri dari penerimaan dan pengeluaran kas.


 

Sistem Akuntansi Penerimaan kas

Sistem Akuntansi Penerimaan kas adalah adalah suatu kesatuan untuk mengumpulkan dan mencatat transaksi yang dapat membantu pimpinan dalam menangani penerimaan kas perusahaan.

Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang.

a.    Sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai.

Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga prosedur Yaitu :

1. Penerimaan kas dari over-the-counter sale.

2. Prosedur peneriman kas dari cash-on delivery sale (COD sales).

3. Prosedur penerimaan dari credit card sale.


 

Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu:

1. Fungsi penjualan.

2. Fungsi kas.

3. Fungsi Gudang.

4. Fungsi Pengiriman.

5. Fungsi Akuntansi.


 

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas yaitu:

1. Faktur penjualan tunai.

2. Pita register kas

3. Credit card sales slip

4. Bill of lading.

5. Faktur penjualan COD.

6. Bukti setor bank.

7. Rekspitulasi harga pokok penjualan.


 

Catatan Akuntansi Yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas yaitu :

1. Jurnal penjualan.

2. Jurnal penerimaan kas.

3. Jurnal umum.

4. Kartu persediaan.

5. Kartu gudang.


 

b. Sistem Penerimaan Kas dari Piutang. Penerimaan kas dari piutang dapat dilakukan melalui :

1. Melalui Penagih Perusahaan

2. Melalui Pos.

3. Melalui Lock-Box-Collection Plan.

(Mulyadi, 2001:456-482).


 

Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas adalah suatu proses yang dilaksanakan untuk melaksanakan pengeluaran kas baik dengan cek maupun uang tunai untuk kegiatan perusahaan.

    Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas terdapat 2 metode yaitu sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dan sistem akuntansi pengeluaran kas dengan melalui dana kas kecil.

Catatan akuntansi yang digunakan dalam pegeluaran kas dengan cek yaitu :

a. Buku pembantu utang

b. Buku jurnal pembelian

c. Buku jurnal pengeluaran uang

d. Remittance advice

Kas Kecil adalah uang yang disediakan untuk pengeluaran yang sifatnya kecil. Catatan Akuntansi Yang Digunakan Dalam Sistem Dana Kas Kecil yaitu :

  1. Jurnal Pegeluaran Kas
  2. Register Cek
  3. Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil


     

Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada PT. Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang


 

Sumber penerimaan kas pada PT. Dharma lautan Nusantara Cabang Semarang adalah :

1. Penerimaan pendapatan dari pemilik barang maupun perusahaan pelayaran. Penerimaan ini ditagih langsung oleh perusahaan kepada pemakai jasa bongkar muat. Hasil tagihan ini biasanya berupa uang tunai atau cek.

2. Penerimaan dari usaha lain yang dipeoleh dengan cara menyewakan alat- alat seperti forklift, truck, gantry cranes.

3. Penerimaan pendapatan lain-lain yaitu : pandapatan bunga, pendapatan jasa giro.

Dalam    penerimaan kas PT. Dharama Lautan Nusantara Cabang Semarang dilakukan melalui transfer bank dan melakukan penagihan langsung ke pemakai jasa bongkar muat dengan menerima uang tunai, cek, maupun giro.


 

Sistem akuntansi penerimaan kas pada PT. Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang dilakukan melalui dua cara, yaitu :

1.) Melalui Penagihan Perusahaan Secara Langsung.

Dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan jasa melalui piutang ada beberapa hal yang berkaitan yaitu:

a.
Fungsi Yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Piutang pada PT. Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang.

1. Sub Bagian Perbendaharaan

a. Menyiapkan bukti penagihan sampai dengan tanggal jatuh tempo.

b. Menyiapkan kwitansi untuk ditandatangani

c. Membuat Surat Perintah Tagih (SPT)

d. Menyerahkan SPT dan kwitansi kepada petugas penagihan.

e. Memeriksa dan mencocokan SPT dan Bukti Penerimaan Kas/Bank

f. Menandatangani BPK/B

g. Mengirimkan BPK/B, kwitansi dan SPT ke sub bagian akuntansi.


 

2. Fungsi Penagihan

a. Menerima surat perintah penagihan

b. Melakukan penagihan ke perusahaan pemakai jasa bongkar.

c. Menyerahkan hasil tagihan yang berupa uang tunai, cek maupun giro dari pemakai jasa bongkar, kepada bagian kasir.


 

3. Bagian kasir

a. Menerima hasil tagihan dan kwitansi yang belum tertagih

b. Mencocokan jumlah    uang dan kwitansi yang belum tertagih dengan Surat Perintah Tagihan (SPT)

c. Jika telah selesai, mencap lunas pada kwitansi.

d. Membuat bukti penerimaan kas/bank.

e. Mendistribusikan kwitansi yang sudah tertagih dan kwitansi yang belum tertagih, surat perintah tagih, bukti penerimaan kas/bank ke sub bagian perbendaharaan.

f. Meyerahkan surat perintah tagih ke petugas penagihan sebagai bukti penerimaan kas dan kwitansi yang belum tertagih.

g. Mencatat penerimaan kas ke buku kas kasir berdasarkan bukti

penerimaan kas/bank.


 

4. Bagian Akuntansi

a. Menerima Bukti Penerimaan Kas/Bank (BPK/B), kiwitansi dan

SPT dari sub bagian perbendaharaan.

b. Memeriksa bukti-bukti tersebut dan membandingkannya.

c. Mencatat hasil penagihan tersebut ke dalam buku piutang dan jurnal penerimaan kas.

d. Membukukan hasil penagihan ke dalam buku harian.


 

b. Dokumen Yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas pada PT. Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang :

1. Kwitansi

Sebagai bukti penagihan yang dibuat setelah piutang jatuh tempo

2. Surat Perintah Tagih

Sebagai perintah untuk menagih, karena piutang benar-benar jatuh tempo dan sebagai bukti penyerahan uang.

3. Bukti Penerimaan Kas/Bank (BPK/B)

Sebagai bukti bahwa hasil tagihan dari pemakai jas bongkar muat telah diterima oleh kasir.


 

c. Catatan Akuntansi Yang Digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas pada PT.Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang yaitu :

1. Jurnal Penerimaan Kas

Digunakan untuk mencatat kas yang sudah diterima oleh PT. Dharma Lautan Nusantara.

2. Buku Kas Kasir

Digunakan untuk mencatat transaksi yang ada hubungannya dengan kas, baik penerimaan maupun pengeluaran. Transaksi penerimaan kas akan dicatat di sebelah debet dan transaksi pengeluaran kas akan dicatat disebelah kredit.

3. Buku Harian

Sebagai catatan transaksi yang terjadi setiap hari yang dilakukan oleh bagian akuntansi.

4. Buku Besar

Sebagai catatan yang terjadi setiap bulan berdasarkan buku harian.

5. Kartu Piutang.

Digunakan untuk mencatat saldo piutang pemakai jasa bongkar muat.


 


 

2.) Melalui Transfer Bank

a. Fungsi Yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan kas dari Piutang pada PT. Dharma Lautan Nusantara cabang Semarang.

1. Sub Bagian Umum/TU

a. Menerima surat pemberitahuan dari bank bahwa ada transaksi penerimaan melalui bank.

b. Mengirimkan    surat    pemberitahuan    tersebut    ke    bagian perbendaharan.


 

2. Sub Bagian Perbendaharaan

a. Menerima Surat pemberitahuan dari sub bagian umum yang berasal dari bank

b. Menyiapkan kwitansi untuk ditandatangani.

c. Menandatangani BPK/B.

d. Mengirimkan BPK/B, kwitansi dan sub bagian akuntansi.


 

3. Bagian Kasir.

a. Mencocokan jumlah uang dan kwitansi yang belum tertagih dengan Bukti Transfer Bank.

b. Jika telah selesai, mencap lunas pada kwitansi.

c. Membuat bukti penerimaan kas/bank.

d. Mendistribusikan kwitansi yang sudah tertagih    dan kwitansi yang belum tertagih, surat perintah tagih, bukti penerimaan kas/bank, ke sub bagian perbendaharaan.

e. Mencatat penerimaan kas ke buku kas kasir berdasarkan bukti penerimaan kas/bank.


 

4. Bagian Akuntansi.

a. Menerima Bukti Kas/Bank (BPK/B), kwitansi dan bukti transfer bank dari sub bagian perbendaharaan.

b. Memeriksa bukti-bukti tersebut dan membandingkannya.

c. Mencatat hasil penerimaan tersebut ke dalam buku piutang dan jurnal penerimaan kas.

d. Membukukan hasil penerimaan ke dalam buku harian.


 


 


 


 

b. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas pada PT Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang :

1. Kwitansi.

Sebagai bukti penagihan yang dibuat setelah piutang jatuh tempo, yang berisi perincian uang yang harus dibayar.

2. Bukti Penerimaan Kas/Bank (BPK/B).

Sebagai bukti bahwa kas dari pemakai jasa bongkar muat telah diterima oleh bank.

3. Rekening Koran.

Dokumen ini digunakan untuk mencocokan antara catatan di PT. Dharma Lautan Nusantara dengan catatan yang ada di bank.

4. Bukti Transfer Bank.

Merupakan    bukti    bahwa    pemakai    jasa    bongkar    muat    telah mentransfer sejumlah uang ke rekening PT. Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang. Setelah pemakai jasa bongkar muat melakukan transfer uang, bukti tersebut dikirim melalui fax.

5. Surat Pemberitahuan dari Bank.

Surat pemberitahuan dari bank diterima PT. Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang sebagai pemberitahuan dari bank bahwa ada transaksi penerimaan kas melalui bank, yang dikirimkan oleh kurir dari pihak bank.


 

c. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas pada PT. Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang melalui transfer bank yaitu :

1. Jurnal Penerimaan Kas

Digunakan untuk mencatat kas yang sudah diterima oleh PT. Dharma Lautan Nusantara.

2. Buku Kas Kasir

Digunakan untuk mencatat transaksi    yang ada hubungannya dengan kas, baik penerimaan maupun pengeluaran. Transaksi penerimaan kas akan dicatat    di sebelah debet dan transaksi pengeluaran kas akan dicatat di sebelah kredit.

3. Buku Harian

Sebagai catatan transaksi    setiap hari    yang diselenggarakan oleh bagian akuntansi.

4. Buku Besar

Sebagai catatan transaksi yang terjadi setiap bulan berdasarkan buku harian.


 

d. Pengendalian Intern Terhadap Penerimaan Kas Pada PT. Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang yaitu :

PT. Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang    melakukan pengendalian    intern terhadap sistem akuntansi penerimaan kas sebagai berikut :

1. Pengendalian intern terhadap sistem akuntansi penerimaan kas PT. Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang dengan memisahkan antara bagian kasir dengan bagian akuntansi agar tidak terjadi penyalahgunaan terhadap penerimaan kas.

2. Setiap akhir bulan dilakukan pemeriksaan dan penyesuaian antara catatan penerimaan kas perusahaan dengan catatan    yang dibuat oleh    bank. Pemeriksaan    dan penyesuaian    ini berdasarkan pada laporan bank yang diterima tiap akhir bulan dan dilakukan oleh bagian akuntansi.

3. Setiap hari diadakan pemeriksaan catatan yang dibuat oleh bagian kasir. Setelah pemeriksaan selesai, diadakan perbandingan antara

saldo kas menurut catatan dengan saldo kas yang benar-benar ada. Perbandingan ini dilaksanakan pada jam kerja.

4. Hasil perhitungan kas pada setiap akhir periode direkam    dalam berita acara perhitungan kas.

5. Fungsi penagihan melakukan penagihan atas dasar daftar piutang dibuat sub bagian perbendaharaan.


 

Tentang PT Dharma Lautan Nusantara

PT Dharma Lautan Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak di bidang bongkar muat yang besarnya penerimaan berasal dari penjualan jasa bongkar muat.

PT. Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang didirikan pada tanggal 1 April 1986, di jalan Kutilang No. 1 Semarang yang merupakan dampak dikeluarkannya Impres No. 4 Tahun 1985 yang intinya antara lain

1. Perusahaan Pelayaran tidak diperkenankan untuk melakukan kegiatan bongkar muat barang dari dan ke kapal.

2. Pencatatan perlu untuk menjamin kelancaran arus barang dan ekonomi

biaya tinggi di pelabuhan.

Hal ini dilatar belakangi karena Pemerintah mempelajari sejarah pelayaran (dengan melihat negara-negara barat), bahwa negara-negara barat memisahkan antara pekerjaan mencatat pada bongkar muat. Adapun tujuan Inpres No. 4 Tahun 1985 adalah :

1. Untuk menjamin kelancaran arus barang.

2. Untuk menghilangkan ekonomi biaya tinggi.


 

Sistem Akuntansi Pengeluaran kas pada

PT. Dharma Lautan
Nusantara Cabang Semarang

Setiap minggu perusahaan menyusun anggaran pembelajaan perusahaan. Semua penerimaan yang belum disetor ke bank digunakan untuk menutup pengeluaran, kemudian sisanya disetor ke bank. Dalam pengeluaran kasnya PT. Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang digunakan untuk biaya operasional, serta biaya administrasi.

Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dari penjualan jasa

melalui piutang ada beberapa hal pokok yang berkaitan yaitu:

1. Fungsi Yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada PT. Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang yaitu :

a. Fungsi akuntansi

1. Menerima bukti pendukung dan bukti pengeluaran kas/bank dari bagian yang memerlukan pengeluaran.

2. Memeriksa dan meneliti semua bukti pendukung pengeluaran.

3. Memintakan otoritasi ke kepala bagian keuangan dan kepala cabang.

4. Mengarsip semua dokumen menunggu saat jatuh tempo.

5. Menyerahkan bukti pengeluaran kas dan dokumen pendukung ke bagian kasir.

6. Menerima kembali bukti pengeluaran kas/bank dari bagian kasir.

7. Mencatat dalam register cek dan buku harian.

b. Fungsi Kasir

1.    Menerima bukti pendukung pengeluaran kas dari bagian akuntansi.

2.    Menyiapkan cek ataupun uang tunai.

3.    Memintakan tandatangan persetujuan atas cek kepada kepala bagian keuangan dan kepala cabang.

4.    Menyerahkan    cek    kepada    bagian    yang    memerlukan pengeluaran.

5.    Mencatat pengeluaran kas kedalam buku kas kasir.


 

2. Dokumen Yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada PT. Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang yaitu :

a. Bukti Pengeluaran Kas/Bank

Dokumen ini berisi perintah kas kepada fungsi kasir    dan dijadikan sebagai dokumen sumber bagi pencatatan berkurangnya utang.

b. Cek

Dokumen ini digunakan    untuk melakukan    pembayaran untuk biaya operasional seperti biaya gaji untuk buruh bongkat muat yang disewa dari koperasi.

c. Giro Bilyet.

Digunakan untuk perintah memindahbukukan    sejumlah uang kerekening pelanggan, untuk membayar hutang PT. Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang.

d. Bukti Transfer Bank.

Dokumen ini sebagai bukti bahwa PT. Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang telah melakukan pembayaran melalui transfer bank untuk pembayaran hutang.


 

3. Catatan Akuntansi Yang digunakan    dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada PT. Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang yaitu :

a. Jurnal Pengeluaran Kas.

Jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran kas yang dilakukan oleh fungsi akuntansi.

b. Register Cek

Digunakan untuk mencatat cek-cek yang telah dikeluarkan.

c. Buku Kas Kasir.

Digunakan untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran uang kas


 

4. Pengendalian Intern Terhadap Pengeluaran Kas pada PT. Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang yaitu :

a. Semua pengeluaran didukung dengan bukti pendukung pengeluaran yang cukup.

b. Pembuatan cek untuk pembayaran dilakukan setelah mendapat otoritasi yang didukung dengan bukti transaksi yang telah disahkan oleh kepala bagian keuangan dan kepala cabang.

c. PT. Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang melakukan pembayaran dalam bentuk cek, giro bilyet (pemindahbukuan) dan melalui transfer bank. Hal ini dimaksudkan agar uang yang dibayarkan masuk ke dalam rekening yang dituju.

Rabu, 06 April 2011

PERSEKUTUAN

Definisi persekutuan

Secara umum persukutuan merupakan suatu gabungan atau asosiasi dari 2 individu atau lebih untuk memiliki atau menyelenggarakan suatu usaha secara bersama dengan tujuan untuk memperoleh laba


 

Unsur Pokok Persekutuan

1. Gabungan atau asosiasi para sekutu. Sebagai suatu asosiasi dari beberapa sekutu ( individu ) maka persekutuan tidak dapat dipisahkan dengan kesepakatan atau perjanjian, yaitu perjanjian untuk mendirikan, memiliki, dan mengelola persekutuan.


 

2. Pemilikan dan pengelolaan bersama.

Didalam Persekutuan harus selalu dituntut adanya kebersamaan, yaitu :

  • Persekutuan dimiliki bersama.
  • Persekutuan dikelola bersama.
  • Kalau ada risiko ditanggung bersama.
  • Kalau memperoleh laba dibagi bersama.


     

    3. Tujuan untuk memperoleh laba.

    Laba dibagi secara adil menurut rasio atau metode pembagian

    laba yang telah disepakati.


     

Ketentuan di dalam Perjanjian Persekutuan

Perjanjian persekutuan akan berisi ketentuan-ketentuan yang disepakati oleh para sekutu mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan persekutuan sampai pembubarannya


 

Isi perjanjian persekutuan

1. Ketentuan mengenai persekutuan.

2. Ketentuan mengenai sekutu.

3. Ketentuan yang berhubungan dengan modal persekutuan.

4. Ketentuan mengenai pembagian laba.

5. Ketentuan yang berhubungan dengan pembubaran persekutuan.

6. Ketentuan mengenai pertanggungan ( asuransi ) terhadap masing-masing sekutu.


 

Isi perjanjian persekutuan akan dipakai sebagai :

- Dasar pencatatan setoran modal.

- Dasar perhitungan modal.

- Dasar pembagian laba.

- Dasar pencatatan transaksi-transaksi persekutuan yang menyangkut modal.

- Dasar pembagian aktiva dalam likuidasi.


 

Dari uraian diatas terlihat bahwa perjanjian mempunyai peranan yang sangat penting dalam persekutuan mulai dari pendirian hingga pembubarannya

Karakteristik Utama Persekutuan

  • Mutual Agency
  • Limited Life
  • Un Limited Liability
  • Ownership of an Interest In Partnership
  • Participating In Partnership Profit
  • Right to dispose of a partnership interest
  • Mutual liabilty


     

Mutual Agency

Para sekutu merupakan agen dari persekutuan, sehingga tindakan seorang sekutu akan mengikat sekutu yang lain. Kerugian yang ditimbulkan oleh seorang sekutu harus ditanggung oleh semua sekutu, demikian pula jika memperoleh keuntungan.


 

Limited Life

Umur persekutuan itu terbatas, sehingga sewaktu-waktu dapat bubar dan berdiri persekutuan baru. Adapun sebab-sebab bubarnya persekutuan antara lain, yaitu :

  • tujuan persekutuan telah tercapai,
  • jangka waktu yang diatur dalam perjanjian telah terpenuhi (habis),
  • sudah tidak sesuai lagi dengan undang-undang atau Peraturan Pemerintah,
  • masuknya anggota baaru,
  • pengunduran diri (keluar) salah satu sekutu,

perubahan bentuk, misalnya diubah menjadi Perseroan Terbatas


 

Un Limited Liability

Kewajiban tak terbatas, yaitu setiap anggota persekutuan firma harus ikut menanggung kewajiban keuangan tidak terbatas hanya modal yang disetor tetapi sampai harta pribadi


 

Ownership of an Interest in a Partnership

Kekayaan yang telah disetor dalam persekutuan sudah bukan lagi milik sekutu penyetor, melainkan milik semua sekutu.


 

Participating In Partnership Profit

Masing-masing sekutu memiliki hak dalam pembagian laba atau rugi persekutuan.Laba dibagikan kepada masing-masing anggota berdasarkan partisipasi atau aktivitas (kontribusi) masing-masing anggota terhadap perolehan laba. Apabila seorang anggota merupakan pengurus, maka mereka akan memperoleh bagian lebih besar dibanding anggota bukan pengurus


 

Right to Dispose of a Partnership Interest

Masing-masing sekutu mempunyai hak untuk menjual atau memindahkan haknya atas modal dan hak atas laba kepada orang lain, baik kepada anggota sekutu maupun bukan.


 

Mutual Liability

Semua sekutu bertanggung jawab terhadap utang persekutuan . Jadi utang persekutuan merupakan utang seluruh sekutu

Pembentukan Persekutuan

  • Persekutuan dibentuk dengan adanya investasi dari masing2 sekutu kedalam persekutuan.
  • Investasi yg ditanamkan dapat berupa kas atau aktiva non kas dan dicatat dalam akun modal masing2 sekutu.
  • Investasi non kas dicatat pd nilai wajarnya, yg dilakukan penilai independen atau atas kesepakatan antar sekutu.
  • Apabila terdapat perbedaan antara nilai wajar aktiva yg dinvestasikan dg bagian modal yang dicatat, maka selisihnya akan menimbulkan goodwill atau bonus sbg kompensasi selisih nilai tersebut.
  • Metode goodwill mengimplikasikan adanya pengakuan atas aktiva yg tdk teridentifikasi dlm catatan persekutuan


     

Metode Bonus

Misalnya A&B sepakat mengakui modal truk C diakui sebesar Rp. 300 jt, berarti C memperoleh bonus Rp. 50 jt, bonus C tersebut dengan mengurangi modal A&B

Jurnal Bonus :

Modal sekutu A    25.000.000

Modal sekutu B    25.000.000

    Modal sekutu C        50.000.000        


 

Metode goodwill

Misalnya A&B sepakat menilai modal C semula Rp. 250jt diakui sebesar Rp. 350jt Karena peran C sangat penting untuk persekutuan .

Selisih lebih dicatat sebagai goodwill dan diamortisasikan selama 10 th mendatang.

Jurnal goodwill :

Goodwill    Rp. 100.000.000

    Modal sekutu C        Rp. 100.000.000


 

Tambahan Investasi

Setelah didirikan dan beroperasi, sering terjadi adanya tambahan investasi dari salah 1 sekutu

Misalnya, B menambah investasinya dengan menyerahkan sejumlah peralatan kantor dengan nilai buku Rp. 60 jt , sedangkan harga pasar ditaksir sekitar Rp. 35jt


 

Jurnal tambahan investasi :


 

Peralatan kantor     Rp. 35.000.000

    Modal sekutu B        Rp. 35.000.000


 

Pengambilan uang oleh sekutu

Pengambilan uang ini sifatnya sementara untuk kepentingan pribadi.

Misalnya, A sebagai sekutu melakukan pengambilan uang untuk kepentingan sekolah anak sebesar Rp. 5jt pada tanggal 7.


 

Jurnal pengambilan tanggal 7 :


 

Cad. perubahan Modal A     5.000.000

        Kas                     5.000.000


 

Jurnal akhir bulan :

Modal sekutu A            5.000.000

    Cad. perubahan modal A     5.000.000


 

Jurnal transaksi

Jurnal transaksi dalam perusahaan persekutuan ( partnership ) sama seperti jurnal transaksi perusahaan perseorangan atau perseroan.

  • Transaksi penjualan(sales)
  • Transaksi pembelian (purchase)
  • Transaksi penerimaan kas(cash receipt)
  • Transaksi pengeluaran kas (cash disbursement)
  • Penyesuaian(adjustment)


     

Pembagian Laba dan Rugi

  • Tata cara pembagian keuntungan atau resiko kerugian harus disepakati oleh para sekutu pada saat pendirian pesekutuan dan dijelaskan dalam akta.
  • Gaji bagi seluruh yang bekerja dalam persekutuan, bonus, bunga, atau investasi merupakan akun yang tidak boleh diakui sebagai biaya operasional dalam laporan laba rugi.
  • Namun diatur sebagai pengurang dan Net Income sebelum dibagi kepada para sekutu sesuai dengan resiko yang disepakati.


     

Metode pembagian Laba atau Rugi

  • Dibagi rata kepada semua sekutu
  • Dibagi berdasarkan komposisi yang
    tetap setiap tahun, misal laba sekutu A : B : C adalah 5 : 3 : 2
  • Dibagi berdasarkan rasio saldo akhir modal sekutu saat pendirian
  • Dibagi berdasarkan rasio saldo akhir modal sekutu setiap akhir periode akutansi
  • Dibagi berdasarkan saldo rata-rata modal sekutu untuk tiap periode


     

Perubahan Kepemilikan

  • Persekutuan di dirikan dan beroperasi berdasarkan AKTA PENDIRIAN yang mengikat para sekutunya.
  • Jika terjadi pengundaran diri salah satu sekutu atau penambahan sekutu baru,otomatis akta pendirian yang sudah ada tidak berlaku lagi, untuk itu perlu di lakukan akta baru.


     

CONTOH

Firma satu karib di miliki oleh bejo,tresno dan surti,dengan modal sebagai berikut:

bejo         Rp 200.000.000

tresno          Rp 250.000.000

surti          Rp 550.000.000

----------------------- +

JUMLAH     Rp 1.000.000.000


 

Pengunduran diri salah satu sekutu

bejo menyatakan mundur dari firma satu karib.

tresno dan Surti setuju memberikan uang kas sebesar Rp. 250.000.000 kepada bejo terdiri dari pengembalian modal awal dan bonus Rp. 50.000.000, bonus tersebut di kompensasikan sebagai goodwill.


 

Goodwill     50.000.000

Modal bejo     50.000.000

Modal bejo     250.000.000

Bank     250.000.000


 

Masuknya sekutu baru


 

A.) Menggantikan langsung sekutu lama tanpa investasi dalam persekutuan.

Misalnya : tarjo menggantikan surti sebagai sekutu dengan menyerehkan uang Rp.150.000.000 dengan imbalan menggantikan modal surti Rp. 100.000.000

Karena pembayaran langsung ke surti,tidak melalui firma,maka jurnal yang di lihat adalah:


 

Modal surti 100.000.000

Modal tarjo 100.000.000


 

B.) Dengan melakukan investasi dalam persekutuan

Misal: Tarjo menggantikan 50% modal tresno sebagai kompensasi, kas yang di bayar tarjo sebesar Rp 150.000.000. Sekutu lama sepakat memberikan tarjo bagian 10% dari modal firma baru setelah tarjo masuk.


 

Perhitungan

Modal sekutu (sebelum tarjo)     Rp 1000.000.000

penerimaan kas dari tarjo        Rp 150.000.000

                    -----------------------+

modal firma baru          Rp 1.150.000.000


 

Bagian modal tarjo yang di sepakati/di akui hanya 10% dari modal baru.

10% dari modal firma baru(1.150.000.000)=Rp 115.000.000.

Karena tarjo menyerahkan uang Rp 150.000.000, sedangkan modal tarjo hanya di sepakati Rp 115.000.000,maka ada kelebihan kas sebesar Rp 35.000.000, yang akan di bagi rata sebagai bonus kepada sekutu lama.


 

Jurnal:


 

Bank 150.000.000

Modal bejo     11.666.666

Modal tresno 11.666.666

Modal surti     11.666.666

Modal tarjo 115.000.000


 


 

KONSEP DASAR AKUNTANSI DANPELAPORAN KEUANGAN


AKUNTANSI dan OPERASI BISNIS

Peranan akuntansi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh semua pihak yang berkepentingan. Bahkan organisasi pemerintahpun, sekarang ini sedang berupaya untuk menerapkan konsep-konsep akuntansi pada pola manajemennya untuk tujuan pertanggungjawaban kegiatan. Itulah sebabnya, akuntansi semakin banyak dipelajari di berbagai lapisan masyarakat mulai dari siswa sekolah di pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi. Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar informasi yang diperlukan para manajer modern adalah informasi akuntansi. Oleh karena itu, para manajer dituntut untuk memiliki kemampuan menganalisis dan menggunakan data akuntansi. Perkembangan perekonomian yang semakin pesat inilah yang menuntut para pelaku ekonomi untuk lebih memahami data akuntansi yang dapat memberikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam pengambilan keputusan ekonomi.


 

Pengertian dan Tujuan Akuntansi

Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis (business language), atau lebih tepatnya sebagai bahasa pengambilan keputusan. Semakin seseorang menguasai bahasa ini, maka akan semakin baik pula orang tersebut menangani berbagai aspek keuangan dalam kehidupannya

Definisi akuntansi dapat dirumuskan melalui 2 (dua) sudut pandang, yakni definisi dari sudut pandang pengguna jasa akuntansi dan definisi dari sudut pandang proses kegiatannya.

Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis (business language)

Apabila ditinjau dari sudut pandang pengguna jasa akuntansi, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu dan atau aktivitas jasa yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan suatu entitas atau transaksi yang bersifat keuangan (financial ).

Dari sudut pandang pengguna jasa, akuntansi sebagai penyedia informasi


 

Kegunaan informasi akuntansi adalah untuk:

1.Membuat perencanaan yang efektif, sekaligus mengadakan pengawasan, serta pengambilan keputusan ekonomi yang tepat oleh manajemen;

2.Pertanggungjawaban entitas kepada para investor, kreditor, pemerintah, dan sebagainya.

- Jika ditinjau dari sudut pandang proses kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu entitas.

- Dari sini bisa dilihat, bahwa akuntansi merupakan kegiatan yang kompleks, menyangkut berbagai macam kegiatan, sehingga pada dasarnya akuntansi harus:

- Mengidentifikasikan data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan yang akan diambil;

- Memroses atau menganalisis data yang relevan;

- Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

- Dari sudut pandang proses kegiatan, akuntansi sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan

- Dari definisi di atas, secara sederhana kita dapat menjelaskan bahwa akuntansi dapat menghasilkan informasi yang digunakan manajer untuk menjalankan operasi perusahaan. Akuntansi juga memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahui kinerja keuangan dan kondisi perusahaan Dengan demikian, secara umum, akuntansi dapat didefinisikan

- sebagai sistem informasi keuangan yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.

- Sebagai suatu sistem informasi keuangan, akuntansi merupakan sebuah proses dari 3 (tiga) aktivitas, yaitu pengidentifikasian, pencatatan dan komunikasi kejadian-kejadian ekonomis suatu perusahaan yang menghasilkan informasi bagi penggunanya.

- Akuntansi adalah sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihak-pihak berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan


 

Peran Akuntansi dalam Perusahaan dan Pengguna Akuntansi

  • Pihak-pihak yang berkepentingan menggunakan laporan akuntansi sebagai sumber informasi utama untuk pengambilan keputusan. Informasi lainpun juga diperlukan dalam pengambilan keputusan perusahaan. Informasi-informasi tersebut ditampung menjadi satu, dianalisis dan pada akhirnya dipakai sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
  • Sebagai suatu sistem informasi, Akuntansi sangatlah diperlukan baik oleh pihak intern perusahaan, maupun dari luar perusahaan. Secara garis besar, pihak-pihak yang memerlukan informasi akuntansi adalah:
  • Pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi akuntansi adalah manajer, investor, kreditor, pemerintah, organisasi nirlaba, lainnya


     

  • Manajer. Seorang manajer perusahaan memerlukan informasi akuntansi untuk penyusunan perencanaan perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang dicapai perusahaan, serta melakukan tindakan koreksi yang diperlukan
  • Investor. Para investor sangat memerlukan data akuntansi suatu organisasi untuk menganalisis perkembangan organisasi yang bersangkutan. Investor telah melakukan penanaman modal pada suatu usaha, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil. Sehingga, investor harus melakukan analisis laporan keuangan perusahaan yang akan dipilihnya untuk disuntik dana dari investor.
  • Kreditor. Kreditor berkepentingan dengan data akuntansi, karena kreditor berkepentingan untuk pemberian kredit kepada calon nasabahnya. Nasabah yang dipilih kreditor adalah nasabah yang mampu mengembalikan pokok pinjaman beserta bunganya pada waktu yang tepat. Oleh karena kreditor sangat berkepentingan dengan laporan keuangan calon nasabah dan nasabahnya.
  • Instansi Pemerintah. Instansi pemerintah sangat berkepentingan dengan informasi akuntansi. Dari informasi keuangan suatu organisasi, pemerintah akan dapat menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar oleh organisasi yang bersangkutan.
  • Organisasi Nirlaba. Meski organisasi nirlaba bertujuan tidak untuk mencari laba, organisasi ini masih sangat memerlukan informasi keuangan untuk tujuan penyusunan anggaran, membayar karyawan dan membayar beban-beban yang lain
  • Pemakai lainnya. Informasi akuntansi juga diperlukan oleh organisasi lainnya seperti organisasi buruh, yang memerlukan informasi akuntansi untuk mengajukan kenaikan gaji, tunjangantunjangan, serta mengetahui kemajuan perusahaan dimana mereka bekerja.
  • Pemakai lainnya. Informasi akuntansi juga diperlukan oleh organisasi lainnya seperti organisasi buruh, yang memerlukan informasi akuntansi untuk mengajukan kenaikan gaji, tunjangantunjangan, serta mengetahui kemajuan perusahaan dimana mereka bekerja.
  • Profesi Akuntansi
  • Kontribusi para akuntan terhadap sistem sosial ekonomi suatu negara tidaklah sedikit. Bidang spesialisasi akuntansi dalam praktik seharihari. Secara garis besar, akuntansi dibedakan menjadi 2 (dua) bidang yaitu: (1) akuntansi publik, dan (2) akuntansi intern (akuntansi swasta).
  • Akuntansi publik berkenaan dengan pelayanan jasa akuntansi bagi masyarakat. Akuntan yang berprofesi pada akuntansi publik disebut sebagai akuntan publik dan mereka akan mendapatkan fee dari pengguna jasanya. Jenis pekerjaan yang biasa dilakukan oleh akuntan publik meliputi pemeriksaan laporan keuangan, bantuan di bidang perpajakan, sistem informasi akuntansi ataupun konsultasi manajemen. Untuk dapat menjadi Akuntan Publik Bersertifikat (Certified Public Accountants = CPA) ada persyaratan khusus yang harus ditempuh oleh para akuntan. Organisasi profesi akuntan di Indonesia disebut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
  • Sedangkan, dalam akuntansi internal, para akuntan akan bekerja pada sebuah perusahaan. Akuntansi intern disebut juga akuntansi swasta. Para akuntan yang berkecimpung dalam akuntansi intern ini dikatakan berprofesi sebagai akuntan intern atau akuntan swasta atau akuntan manajemen. Jasa yang diberikan oleh para akuntan dalam sebuah perusahaan meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai: (a) controller, (b) bookkeeper (pemegang buku), (c) cost accountant (akuntan industri atau akuntan biaya), (d) Internal auditor (pemeriksa intern), (e) tax specialist, dan (f) akuntan penyusun anggaran.


     

  • Bidang-bidang Spesialisasi Akuntansi


 

Akuntansi keuangan
disebut juga akuntansi umum (general accounting). Informasi yang disajikan dari akuntansi keuangan berupa laporan keuangan, yang penggunanya adalah pengambil keputusan dari pihak luar perusahaan. Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan bersifat umum untuk berbagai pengguna. Kelompok pengguna yang biasanya memerlukan informasi akuntansi Keuangan adalah:

a. Pemilik perusahaan, menggunakan informasi keuangan ini untuk pengambilan keputusan apakah mereka akan tetap bertahan pada pemilikan perusahaan tersebut atau harus melepaskan kepemilikan dalam perusahaan.

b. Kreditor perusahaan, menggunakan informasi keuangan ini untuk pengambilan keputusan apakah pihaknya akan memperpanjang pemberian kredit perusahaan tersebut atau menolaknya

c. Pemerintah menggunakan informasi ini sebagai dasar penetapan besarnya pajak, dsb

d. Karyawan memerlukan informasi keuangan ini untuk melakukan negosiasi dengan perusahaan dalam hal kontrak atau berbagai keputusan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan

e. Pelanggan perusahaan menggunakan informasi keuangan ini untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kerjasama dengan perusahaan

Akuntansi keuangan biasanya meliputi 3 (tiga) fungsi, yaitu (1) pemilihan dan pencatatan data, (2) analisis data, dan (3) menyiapkan laporan bagi pengguna. Ilustrasi 1.3 menunjukkan ketiga fungsi tersebut


 

Akuntansi biaya (cost accounting), penganggaran masuk dalam kelompok akuntansi manajemen. Manajemen perusahaan harusmenyediakan berbagai informasi untuk pencapaian sasaran. Kategori utama dari informasi yang diperlukan adalah untuk perencanaan dan pengendalian perusahaan yang bersifat harian. Manajemen harus mengetahui apa yang terjadi di perusahaan dan lingkungannya pada saat sekarang dan apakah operasi perusahaan bisa berjalan dengan lancar sebagaimana yang diinginkan untuk mencapai tujuannya. Kategori lain atas informasi yang dibutuhkan manajemen adalah untuk perencanaan jangka panjang, misalnya untuk menentukan kebijakan menyeluruh bagi perusahaan atau untuk membuat kebijakan khusus karena adanya kejadian di masa lampau yang tidak diinginkan akan terulang lagi di masa mendatang.


 

Akuntansi manajemen
meliputi 3 (tiga) fungsi, yaitu: (1) pemilihan dan pencatatan data, (2) analisis data, dan (3) menyiapkan laporan bagi manajemen. Ketiga fungsi ini nampak dalam skema sebagai berikut:


 


 

Akuntansi pemeriksaan (Auditing). Akuntansi pemeriksaan adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan kegiatan pemeriksaan terhadap catatan hasil kegiatan Akuntansi Keuangan yang bersifat pengujian atas kelayakan Laporan Keuangan secara bebas (independen/ tidak berpihak) dan obyektif.


 

Akuntansi perpajakan (Tax Accounting). Bidang Akuntansi Perpajakan berhubungan dengan penentuan obyek pajak yang menjadi tanggungan perusahaan serta perhitungannya. Kegiatan akuntansi Perpajakan adalah membantu manajemen dalam menentukan pilihan-pilihan transaksi yang akan dilakukan sehubungan dengan pertimbangan perpajakan.


 

Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting). Bidang kegiatan akuntansi anggaran berhubungan dengan pengumpulan dan pengolahan data operasi keuangan yang sudah terjadi serta taksiran kemungkinan yang akan terjadi, untuk kepentingan penetapan rencana operasi keuangan perusahaan (anggaran) dalam suatu periode tertentu.


 

Akuntansi Pemeriksaan (Governmental Accounting). Akuntansi pemerintahan adalah bidang akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan masalah pemeriksaan keuangan Negara lazim disebut Administrasi Keuangan Negara.


 

Jenis-jenis Perusahaan

  • Dalam praktik dan kehidupan sehari-hari, banyak jenis perusahaan yang ada di Indonesia. Secara umum, perusahaan adalah suatu organisasi yang memanfaatkan sumberdaya (input) seperti bahan baku, tenaga kerja untuk diproses dalam menghasilkan barang atau jasa (output) bagi pelanggan. Ukuran perusahaanpun juga sangat bervariasi, ada yang kecil hingga perusahaan raksasa. Tujuan dari kebanyakan perusahaan adalah untuk memaksimumkan laba. Laba adalah selisih antara jumlah yang diterima dari pelanggan atas barang atau jasa yang dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut. Namun ada juga perusahaan yang bertujuan tidak semata-mata karena laba yang disebut sebagai perusahaan nirlaba. Terdapat 3 (tiga) jenis perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan laba, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Setiap jenis perusahaan memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
    • Perusahaan manufaktur Perusahaan ini mengubah input dasar menjadi produk jadi yang akan dijual kepada masing-masing pelanggan. Contoh perusahaan yang tergolong dalam perusahaan manufaktur, seperti PT Gudang Garam dengan produk utamanya adalah rokok, PT Unilever yang menghasilkan barang-barang konsumsi, seperti pasata gigi, sabun mandi, dan sebagainya.
    • Perusahaan dagang Perusahaan ini juga menjual produk ke pelanggan, tetapi perusahaan ini tidak memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Perusahaan membeli dari perusahaan lain barang yang akan dijualnya. Contoh perusahaan dagang adalah Alfamart, Alfa, Hero, dan sebagainya.
    • Perusahaan jasa Perusahaan ini menghasilkan jasa, bukan barang atau produk yang kasat mata. Contoh perusahaan ini adalah Hotel Santika, Biro Perjalanan Shafira, dan sebagainya.


 

Jenis-jenis Organisasi Perusahaan

  • Hampir semua organisasi memerlukan akuntansi. Dalam hal tertentu, prosedur akuntansi dapat tergantung pada bentuk Oleh karena itu, sebelum membahas tentang materi akuntansi yang lebih jauh, perlu bagi kita untuk mengenal bentuk organisasi atau perusahaan. Umumnya terdapat 3 (tiga) bentuk perusahaan yang berbeda, yaitu perusahaan perorangan, perusahaan persekutuan, dan perusahaan perseroan. Masing-masing bentuk perusahaan ini memiliki kelemahan dan keunggulan masing-masing. Jenis-jenis perusahaan meliputi:
    • Perusahaan perseorangan Perusahaan perseorangan dimiliki oleh individu, pemilik tunggal.Bentuk ini mudah pengelolaannya, biayanya juga tidak terlalu mahal. Kelemahan utama bentuk perusahaan ini adalah sumberdaya keuangan yang terbatas pada harta milik pribadi.
    • Perusahaan persekutuan Perusahaan persekutuan dimiliki oleh dua atau lebih individu, masingmasing pemilik menyetorkan modalnya ke perusahaan untuk bekerja secara bersama-sama. Sumberdaya keuangan tidak hanya berasal pada satu orang saja, tetapi berasal dari beberapa pemilik perusahaan.
    • Perusahaan perseroan Perusahaan perseroan Sering disebut juga korporasi. Perusahaan ini dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah sebagai suatu badan hukum. Biasanya modalnya terdiri dari saham-saham, yang diterbitkan oleh korporasi tersebut dan dijual kepada masyarakat yang berminat. Keunggulan utama bentuk perusahaan korporasi adalah kemampuan untuk mendapat sejumlah sumberdaya keuangan dengan cara menerbitkan saham tersebut. Sehingga pemegang saham perusahaan ini bisa perorangan, atau individu yang membeli saham perusahaan ini.


     

Pajak Umum

  1. Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yg terutang oleh orang pribadi atau badan yg bersifat memaksa berdasarkan UU dg tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan utk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
  2. Wajib Pajak adalah orang pribadi yang menurut ketentuan peraturan perundang – undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut atau pemotong pajak tertentu
  3. Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi : perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, BUMN atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pension, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi social politik, atau organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap, dan bentuk badan lainnya
  4. Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang kegiatan atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud di luar Daerah Pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean
  5. Pengusaha Kena Pajak adalah Pengusaha sebagaimana dimaksud pada angka 3 yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenakan pajak berdasarkan Undang – Undang Pajak Pertambahan Nilai tahun 1984 dan perubahannya, tidak termasuk Pengusaha Kecil yang batasannya ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan, kecuali Pengusaha Kecil yang memilih untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak
  6. NPWP adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya
  7. Masa pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan 1 bulan takwim atau jangka waktu yang lamanya ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan paling lama 3 bulan takwim
  8. Tahun pajak adalah jangka waktu 1 tahun takwim kecuali bila Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun takwim
  9. Bagian Tahun Pajak adalah bagian dari jangka waktu 1 tahun takwim
  10. Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam Masa Pajak, dalam Tahun Pajak atau dalam Bagian Tahun Pajak menurut ketentuan peraturan perundang – undangan perpajakan
  11. Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak, dan atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang – undangan perpajakan
  12. Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Masa Pajak (1 bulan takwim atau 3 bulan takwim)
  13. Surat Pemberitahuan Tahunan adalah Surat Pemberitahuan untuk 1 tahun pajak atau bagian tahun pajak
  14. Surat Setoran Pajak adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke kas negara melalui kantor pos dan atau bank BUMN atau bank BUMD atau tempat pembayaran lain yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan
  15. Surat ketetapan pajak adalah surat ketetapan yang meliputi : Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar, atau Surat Ketetapan Pajak Nihil
  16. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi, dan jumlah yang masih harus dibayar
  17. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan
  18. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar dari pajak yang terutang atau tidak seharusnya terutang
  19. Surat Ketetapan Pajak Nihil adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak
  20. Surat Tagihan Pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda
  21. Surat Paksa adalah surat perintah membayar hutang pajak dan biaya penagihan pajak
  22. Kredit Pajak untuk PPN adalah pajak masukan yang dapat dikreditkan setelah dikurangi dengan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak atau setelah dikurangi dengan pajak yang telah dikompensasikan, yang dikurangi dari pajak yang terutang
  23. Kredit pajak untuk PPh adalah pajak yang dibayar sendiri oleh Wajib Pajak ditambah dengan pokok pajak terutang dalam Surat Tagihan Pajak karena PPh dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar, ditambah dengan pajak yang dipotong atau dipungut, ditambah dengan pajak atas penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri, dikurangi dengan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak. Kredit pajak ini akan dikurangkan dari pajak terutang
  24. Pekerjaan bebas adalah pekerjaan yang dilakukan oleh orang pribadi yang mempunyai keahlian khusus sebagai usaha untuk memperoleh penghasilan yang tidak terikat oleh suatu hubungan kerja
  25. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data, dan atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang – undangan perpajakan
  26. Penanggung pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban Wajib Pajak menurut ketentuan peraturan perundang – undangan perpajakan
  27. Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi pada setiap Tahun Pajak berakhir
  28. Penelitian adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menilai kelengkapan pengisian Surat Pemberitahuan dan lampiran – lampirannya termasuk penilaian tentang kebenaran penulisan dan penghitungannya
  29. Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta menemukan tersangkanya
  30. Surat Keputusan Pembetulan adalah surat keputusan yang membetulkan kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang – undangan perpajakan yang terdapat dalam surat ketetapan pajak, Surat Tagihan Pajak, Surat Keputusan Keberaratan, Surat Keputusan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak yang tidak benar, atau Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak
  31. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap surat ketetapan pajak atau terhadap pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan oleh Wajib Pajak
  32. Putusan Banding adalah putusan badan peradilan pajak atas banding terhadap Surat Keputusan Keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak
  33. Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak adalah surat keputusan yang menentukan jumlah pengembalian pendahuluan kelebihan pajak untuk Wajib Pajak tertentu

PEMBELIAN

Potongan Penjualan

Jika kita melakukan pembelian maka akan sering kita jumpai potongan harga barang yang biasa disebut sebagai potongan penjualan. Dan potongan ini dalam satuan prosen.

Harga barang yang tertempel pada barang atau bandrol disebut sebagai harga terdaftar,sehingga untuk menghitung besarnya potongan maka kita bisa mengalikan prosentase potongan penjualan dengan harga terdaftar.

Harga barang yang harus dibayar pembeli dinamakan sebagai harga kos netto atau bisa diformulasikan bahwa

Harga Kos Netto ( HKN ) = Harga Terdaftar – Potongan Penjualan

Dalam potongan penjualan ada namanya potongan berantai yaitu potongan pertama dilanjutkan potongan berikutnya juga dalam prosen. Potongan berantai dapat dibuat menjadi satu potongan dan dinamakan sebagai potongan ekivalen tunggal ( PET ) dan PET dapat dihitung dengan rumus

    PET = 100% - ( 100%-Pot I ).( 100%-Pot II )

Setelah PET ketemu maka HKN juga dapat dihitung dengan rumus

    HKN = Harga Terdaftar.( 100%-PET )

Atau bisa juga dengan rumus

    HKN = Harga terdaftar. ( 100%-Pot I ). ( 100%-Pot II )

Potongan Tunai

Potongan tunai bertujuan untuk mempercepat pembayaran uang pembelian dan didasarkan pada periode waktu tertentu. Misalnya ( 2/10,n/30 ) artinya jika pembelian barang dibayar paling lama 10 hari setelah pembelian maka akan mendapat potongan tunai 2% dan net atau batas pembayaran paling lama 30 hari setelah pembelian.

Jika sebuah pembelian mendapat 2 potongan sekaligus yaitu potongan penjualan dan potongan tunai maka potongan tunai dihitung setelah potongan penjualan.

PENJUALAN


 

Untuk memperoleh sebuah keuntungan maka seorang penjual akan melakukan markup yaitu menaikkan harga jual dari biaya produksi, dengan kata lain markup adalah selisih harga jual dengan biaya produksi.

    Markup = Harga Jual – Biaya Produksi

Prosentase Markup bisa dihitung berdasarkan biaya produksi, bisa juga berdasarkan harga jual.

%Markup atas biaya produksi = ( Markup/Biaya Produksi ). 100%

%Markup atas harga jual = ( Markup/Harga Jual ). 100%

Kalaupun penjual memberikan discount kepada pelanggan sebenarnya itu tidak lebih dari penyesuaian harga.

PANGKAT,AKAR DAN LOGARITMA

PANGKAT


 

Pangkat : suatu indeks yang menunjukkan banyaknya perkalian yang sama secara berurutan


 

Misalnya 25 artinya 2x2x2x2x2


 

Notasi pemangkatan ditujukan untuk bilangan-bilangan kelipatan perkalian yang nilainya sangat besar atau sangat kecil.


 

Sifat-sifat pemangkatan


 

  1. Bilangan bukan nol berpangkat nol adalah Satu


 

  1. Bilangan berpangkat satu adalah dirinya sendiri


 


 

  1. Nol berpangkat sebuah bilangan adalah tetap nol


 

  1. Bilangan berpangkat negatip adalah balikan pengali dari bil itu sendiri


 


 

  1. Bil berpangkat pecahan adalah akar dari bil itu sendiri dengan suku pembagi dalam pecahan menjadi pangkat dari akarnya sedangkan suku pembilang menjadi pangkat dari bil itu.


 

  1. Bil pecahan berpangkat adalah hasil bagi suku-suku berpangkat sama


 


 

  1. Bil berpangkat dipangkatkan lagi adalah bil berpangkat hasil kali pangkatnya


 

  1. Bil dipangkatkan pangkat berpangkat adalah bilangan berpangkat hasil pemangkatan pangkatnya.


 


 


 


 


 


 


 

AKAR


 

Akar : bentuk lain untuk menyatakan bilangan berpangkat.


 

Akar dari sebuah bilangan adalah basis yang memenuhi bilangan tersebut berkenaan dengan pangkat akarnya.


 

Misalnya ; akar dari 9 adalah 3 karena 3 kuadrat adalah 9


 


 


 


 


 


 

LOGARITMA


 


 

Logaritma : kebalikan dari proses pemangkatan dan / atau pengakaran.


 

Logaritma bisa dipakai untuk menyederhanakan operasi-operasi perkalian, pembagian, pencarian pangkat dan penarikan akar.


 

Misalnya Xa = b dimana X adalah basis dan a adalah pangkat maka dalam logaritma bisa dituliskan a = xLog b


 


 


 


 

Sifat-sifat logaritma :


 

  1. xLog x = 1


 

  1. xLog 1 = 0


 

  1. xLog xn = n. xlog x = n


 

  1. xLog ab = b xLog a


 

  1. xLog a + xLog b = xLog ( a.b)


 

  1. xLog a - xLog b = xLog ( a/b )


 

  1. xLog m.mLog n = xLog n


 

  1. aLog b = Log b / Log a